VIVAnews - Presiden Barack Obama tidak akan memperlihatkan foto jasad Osama bin Laden. Menurut Obama, foto itu dapat dijadikan alat propaganda untuk melakukan serangan balasan atas kematian Osama.
Hal ini dikatakan Obama dalam wawancara khusus dengan Steve Kroft untuk acara "60 Minutes" di stasiun televisi CBS.
"Sangat penting untuk dapat memastikan foto seseorang yang ditembak di kepala tidak beredar untuk dijadikan alat penghasut untuk terjadinya aksi kekerasan atau sebagai alat propaganda," kata Obama, seperti dikutip dari CBS News.
Selain itu, tidak dipublikasikannya foto Osama dilakukan dengan pertimbangan keamanan nasional Amerika Serikat. "Ini berisiko bagi keamanan nasional," ucap Obama.
Pemerintah Amerika Serikat, kata Obama, telah mendiskusikan secara internal. Hasilnya, foto tidak akan dipublikasikan karena Pemerintah AS sudah memiliki bukti kematian Osama.
"Kami sangat yakin itu dia (Osama). Kami telah melakukan pengambilan sampel dan tes DNA. Tidak ada keraguan yang kami bunuh adalah Osama bin Laden," ujar Obama.
Obama menyatakan, kematian Osama merupakan hal yang pantas, sebagai bentuk keadilan atas apa yang telah dilakukan Osama. "Kami tidak akan menjadikan ini sebagai trofi," kata Obama.
Obama paham, akan ada beberapa orang yang masih meragukan kematian Osama. "Fakta yang terpenting adalah, Anda tidak akan melihat bin Laden berjalan di atas bumi lagi," jelas Obama. (adi)