Ini Benda-benda yang Disita dari Rumah Osama

Rumah di Abbottabad, Pakistan, diyakini tempat Osama bin laden terbunuh..
Sumber :
  • AP Photo/ABC News

VIVAnews – Pasukan elite Navy SEALs yang menangkap dan membunuh Osama bin Laden, menemukan sejumlah ‘harta karun’ di kediaman mewah Osama di Abbottabad, Pakistan. Harta karun itu berupa berbagai barang-barang yang dapat menjadi sumber informasi berharga bagi pemerintah AS.

Media Asing Beri Julukan untuk Timnas Indonesia U-23: Tim Pengacau

Berbagai temuan itu telah disita oleh pasukan AS dan kini berada di laboratorium FBI untuk penelitian lebih lanjut.

Apa saja ‘harta karun’ yang disita dari rumah Osama itu? Seperti dilansir ABC News, barang-barang itu terdiri dari setidaknya 5 buah komputer, 10 hard drive, dan lebih dari 100 item digital termasuk disk, DVD, dan USB. Seluruh barang-barang berisi informasi penting itu menempuh perjalanan lebih dari 7.000 mil dari Abbottabad menuju markas FBI di Quantico, Virginia.

Selain barang-barang digital itu, Navy SEALs juga menyita sejumlah berkas dan dokumen, serta beberapa buah pistol. Seluruh pistol yang ditemukan di kediaman Osama telah melalui proses pengecekan sidik jari di database intelijen super lengkap FBI yang memuat berbagai sidik jadi teroris dari banyak tempat persembunyian, termasuk dari medan tempur Iraq dan Afganistan.

Salinan data dari temuan-temuan tersebut akan diberikan kepada pusat kontraterorisme CIA. “Seluruh material yang disita akan diteliti oleh tim antarlembaga dari CIA, Kejaksaan, dan penegak hukum lain. Setelah kami mengumpulkan informasi dari benda-benda itu, maka kami akan membuat daftar tentang mana saja barang yang dapat dipublikasikan atau tidak,” jelas Jaksa Agung Eric Holder.

Selain barang-barang yang disita dari rumah Obama itu, Navy SEALs juga menemukan uang sejumlah 500 Euro dan dua nomor teelpon yang dijahitkan di dalam pakaiannya. Analis berupaya melacak nomor telepon itu. Mereka juga meneliti secara menyeluruh tiap komputer yang disita, dengan memasukkan berbagai kata kunci yang biasa digunakan oleh Al-Qaeda.

“Banyak tahapan yang harus kami lalui, termasuk enkripsi dan memecahkan berbagai sandi. Semua itu dalam bahasa Arab. Jadi proses masih panjang sebelum kami benar-benar menemukan apa yang kami cari. Tapi ingat, sekecil apapun informasi yang kami dapat, hal itu dapat menjadi sangat berarti,” pungkas Mike Rogers, Ketua Komite Intelijen. (umi)

Nurul Ghufron

Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

Ternyata soal dugaan kasus pelanggaran etik Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron di Dewas KPK masih terus bergulir. Kabarnya, sidang pelanggaran etik tersebut akan digelar pada

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024