Media Center KTT ASEAN Mirip Tenda Hajatan

Media Center KTT ASEAN.
Sumber :
  • VIVAnews/Denny Armandhanu

VIVAnews - Indonesia boleh berbangga menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Asia Tenggara (KTT ASEAN). Namun banyak pihak kecewa terhadap penyelenggaraan KTT ini. Utamanya, penyediaan media center yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Bukan hanya pembagian kartu identitas wartawan saja yang kisruh, namun juga fasilitas yang diberikan panitia penyelenggara kepada wartawan.

"Kesiapan untuk KTT, seharusnya ada tempat yang memadai, umpamanya fasilitas listrik," kata salah seorang wartawan media asing di arena KTT ASEAN ke-18, Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 5 Mei 2011.

Dia pun membandingkan dengan penyelengaraan KTT sebelumya di Hanoi, Vietnam, tahun lalu. Menurutnya, fasilitas bagi peliput berita acara internasional ini sangat minim.

"Ini lebih parah, di Vietnam satu hall sendiri," kata Irianto, wartawan lainnya. Media juga menyayangkan tidak adanya booth atau ruang yang biasanya disewa untuk kantor sementara media asing.

Jika dibandingkan penyelenggaraan KTT tahun lalu di Hanoi, wartawan disediakan tempat yang cukup luas. "Itu saja masih berebutan dengan wartawan asing," kata dia.

Pantauan VIVAnews, media center disediakan di halaman depan JCC, tempat penyelenggaraan KTT ASEAN. Wartawan hanya disediakan tempat dalam ruangan kira-kira 6 x 30 meter, ruangan itu masih harus dibagi dengan ruang makan dan ruang komputer. "Prihatin, mirip tenda kawinan," kata seorang wartawan televisi.

Wartawan juga menyayangkan tidak adanya meja informasi yang memuat setiap keterangan resmi tertulis dari kepala negara anggota ASEAN. "Semua wartawan baik dalam dan luar membutuhkan fasilitas itu," kata dia.

"Ini menjadi catatan agar di Bali tidak terulang lagi," ucap wartawan. Hal ini patut disayangkan, sedangkan anggaran untuk pelaksanaan KTT itu memakan biaya cukup besar. Belum lagi fasilitas kartu peliput bagi media hanya dijatah satu orang, untuk perhelatan internasional sekaliber KTT ASEAN.

Diam-diam Ternyata Israel Terima Sumbangan yang Sangat Besar, Ini Dia Sumbernya

Sebelumnya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik dari Kominfo, Freddy Tulung, mengakui adanya keterlambatan distribusi kartu peliput (ID card) untuk pers jelang KTT ASEAN, yang menjadi ajang pertemuan sepuluh pemimpin negara Asia Tenggara di Jakarta pada 7-8 Mei 2011.

Hingga Kamis pagi masih ada wartawan yang belum mendapatkan ID Card. Tulung mengatakan bahwa keterlambatan distribusi ID card itu disebabkan oleh sistem registrasi media yang kesulitan memproses banyaknya pendaftar. Tidak hanya itu, masalah juga terletak pada koordinasi.

"Ada juga masalah koordinasi, ID card harus di-approve [disetujui] oleh Kementerian Luar Negeri, Sekretariat Negara dan Paspampres, Kedua, ada masalah percetakan," ujar Tulung. "Jika ada kesalahan, maka kesalahan sudah sepatutnya dilimpahkan kepada saya," lanjut Tulung.

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menggelar Halal Bihalal dengan jajarannya

Halalbihalal Lebaran Bersama Anak Buah, Irjen Sandi Beri Pesan Ini

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho memimpin apel sekaligus momen halalbihalal bersama jajaran Humas Polri usai pelaksanaan Lebaran 2024.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024