Media Center KTT Diprotes, Ini Kata Tifatul

Menteri Tifatul Sembiring
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean

VIVAnews - Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN menuai protes, terutama media center yang ditangani oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kisruh muncul diawali molornya pembagian kartu identitas wartawan sampai minimnya fasilitas.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, tak mau jadi satu-satunya pihak yang dipersalahkan. "Pembagian dari kami, tapi pencetakannya bukan dari kami. Itu dari kementerian lain dan Paspampres," kata Tifatul di Istana Merdeka, Rabu 5 Mei 2011.

Menurut Tifatul, dari 586 yang terdaftar, baru 468 wartawan yang mendapatkan kartu identitas. Hal ini terkait juga dengan masalah keamanan. Wakil Presiden Boediono, kata dia, berpesan untuk menjaga keamanan pelaksanaan KTT ASEAN. "Utamanya para leader ASEAN dijaga," ujarnya.

Bagaimana soal ruangan yang sempit dan hanya dibuat dari tenda? "Soal sempitnya ruangan karena kami dijatah Setneg memang segitu," kata dia.

Tifatul mengaku saat ini panitia sudah mendapat function room di bangunan utama. "Itu bisa menampung 150 lagi. Yang sekarang menampung 300 orang, dengan 100 desktop, wifi kapasitas 2,1 giga itu bisa di upgrade menjadi 10 giga," kata dia.

Kecuali Indonesia, Wakil ASEAN Terseok-seok di Piala Asia U-23: Vietnam Babak Belur

Tifatul juga membantah tenda yang dibangun di halaman depan JCC dibangun alakadarnya. "Tidak kayak tenda sunatan, siapa bilang kayak tenda sunatan?"

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi (kanan).

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

PT Pupuk Indonesia (Persero) meneken perjanjian pendahuluan atau Head of Agreement (HoA) dengan BUMN asal Brunei Darussalam, Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024