- AP Photo/Bilal Hussein
VIVAnews - Sedikitnya 120 orang demonstran terluka pada bentrok dengan tentara keamanan di depan Kedutaan Besar Israel di Kairo, Mesir, Minggu, 15 Mei 2011. Demonstrasi ini merupakan salah satu rangkaian unjuk rasa memperingati hari Nakba atau hari bencana, hari kemerdekaan Israel.
Dilansir dari laman Aljazeera, ribuan demonstran melakukan long march dari pusat kota menuju Kedubes Israel. Demonstrasi berlangsung ricuh saat para demonstran berusaha menerobos gerbang masuk kedubes.
Tindakan ini memaksa ratusan petugas keamanan yang berjaga bertindak tegas. Menurut laporan saksi mata, mereka menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan demonstran.
Aljazeera mengatakan bahwa beberapa dari demonstran terlihat terpuruk di tengah jalan karena tidak bisa bernafas setelah menghirup gas air mata. Sedikitnya 120 orang terluka dan 20 orang lainnya ditahan oleh polisi karena dinilai memicu bentrokan.
Menurut Aljazeera, beberapa demonstran terlihat membakar ban di tengah jalan dan melemparkan batu ke arah kedubes. Namun, demonstran akhirnya berhasil dipukul mundur setelah petugas keamanan terus melakukan perlawanan.
Demonstrasi yang berlangsung hari Minggu kemarin adalah salah satu rangkaian demonstrasi memperingati hari Nakba di Palestina dan negara-negara sekitarnya. Penyelenggara demonstrasi di Mesir mengatakan demonstran awalnya akan melakukan long march dari Kairo menuju perbatasan Israel di Rafah.
Hari Nakba atau hari bencana adalah hari ketika negara Mesir terbentuk, 14 Mei 1948 lalu. Pada hari ini, ratusan ribu warga Palestina terpaksa tersingkir dari tanah airnya dan mengungsi ke beberapa negara, diantaranya Suriah, lebanon, dan Mesir. Di negara-negara ini, warga Palestina yang tersingkir hidup di kamp pengungsi dengan nasib yang tidak jelas.
Peringatan hari Nakba diwarnai oleh bentrokan di beberapa titik perbatasan Israel dengan negara-negara sekitarnya. Di perbatasan dengan Suriah, Lebanon dan Jalur Gaza, dilaporkan sedikitnya 15 warga Palestina tewas ditembak tentara Israel dengan dalih membela diri. Israel mengatakan bahwa dalam demonstrasi ada campur tangan Iran dan Suriah untuk memprovokasi massa.
