RI Belum Ratifikasi Konvensi Kontra Terorisme

Densus 88 mengawal tersangka teroris, Sri Puji Mulyo Siswanto
Sumber :
  • ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

VIVAnews - Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN) belum bisa menerapkan Konvensi Kontra Terorisme di kawasan itu. Pasalnya, dari sepuluh negara ASEAN, masih ada empat anggota yang belum meratifikasi konvensi itu. Salah satu anggota adalah Indonesia.

Direktur Kerjasama Politik dan Keamanan ASEAN dari Kementerian Luar Negeri Indonesia, Ade Padmo, mengungkapkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebenarnya April lalu berharap agar konvensi kontra terorisme segera diberlakukan. Namun, pemberlakuan ini masih terganjal pada masalah prosedur.

Pasalnya, sebagai badan legislatif, DPR belum meratifikasi perjanjian regional itu. "[Ratifikasi Konvensi] ini baru bisa dikatakan selesai setelah persetujuan presiden telah disepakati DPR," kata Padmo di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri Pertahanan ASEAN di Jakarta, Kamis 19 Mei 2011. 

"Presiden sudah menyetujui untuk prakarsanya, setelah itu kita mempersiapkan perangkatnya, kemudian disampaikan ke DPR. Saat ini prosesnya sudah jalan," lanjut Padmo.

Bukan hanya Indonesia yang belum meratifikasi Konvensi yang disahkan di Filipina pada 2007 itu. Parlemen di tiga negara lain, yaitu Myanmar, Laos, dan Vietnam pun belum mengesahkan perjanjian itu.

Seperti yang dikabarkan stasiun berita VOA News, perjanjian itu akan memudahkan negara-negara ASEAN melacak orang-orang yang dicurigai sebagai teroris dan uang mereka melintas perbatasan. Kesepakatan itu juga memudahkan sesama negara ASEAN untuk berbagi informasi intelijen dan mengekstradisi terdakwa kasus terorisme dari satu negara ke negara ASEAN yang lain.

Padmo mengatakan bahwa Indonesia menyumbangkan gagasannya dalam konvensi ini, berupa usulan proses rehabilitasi bagi para pelaku teror. Hal ini, ujar Padmo, telah dilakukan di tanah air oleh Polri dan terbukti cukup berhasil.

"Istilahnya, mereka (teroris) 'ditarik kembali' ke bumi, untuk melihat kenyataan-kenyataan hidup," kata dia.

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik
Ilustrasi lokasi pembacokan.

Siswa SMP Dibacok dan Dibegal Saat Pulang Sekolah Sendirian

Seorang siswa SMP di Depok, Jawa Barat, menjadi korban begal. Korban dibacok di bagian punggung hingga luka sobek parah. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk me

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024