'Kutukan' Perjalanan Internasional Obama

Obama berpidato di Irlandia.
Sumber :
  • AP Photo, Pool

VIVAnews -- Kunjungan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama ke Irlandia diwarnai sejumlah insiden, dari mobil kepresidenan nyangkut dan terpaksa meninggalkan tanah nenek moyangnya karena takut terjebak asap letusan gunung Grimsvotn.

Tak hanya itu, kunjungan Obama ke Eropa - yang direncanakan sejak lama juga dibayangi bencana tornado yang menggulung negara bagian Missouri, Amerika Serikat (AS). Setidaknya 119 orang tewas, sebagian besar kota hancur lebur. Ini tornado paling mematikan di AS dalam kurun waktu 60 tahun terakhir.

Pengakuan Mengejutkan Shin Tae-yong soal Marselino Ferdinan, Sakit dan Menangis

Badai tornado di Mississipi, Amerika Serikat (AS)

Ini bukan kali pertamanya perjalanan internasional Obama dihalangi oleh bencana. Tahun lalu, ia menangguhkan perjalanannya ke Indonesia dan Australia karena bencana tumpahan minyak BP (British Petroleum) di Teluk Meksiko. Padahal sebelumnya ia juga batal pergi dengan alasan sedang serius memperjuangkan UU Reformasi Kesehatan.

Obama juga tidak bisa terbang ke pemakaman Presiden Polandia, Lech Kaczynski pada bulan April 2010 gara-gara abu vulkanik Gunung Eyjafjallajokul di Islandia mengganggu penerbangan. Dengan alasan yang sama, ia juga mempersingkat kunjungan ke Indonesia November 2010.

Tak hanya bencana alam atau musibah yang dikarenakan faktor manusia, krisis internasional  juga tampaknya mengikuti presiden setiap kali dia meninggalkan Amerika Serikat.

Konsultan politik dan ahli komunikasi krisis, Christopher Lehane mengatakan, meski bencana di luar kontrol presiden, bagaimana stafnya mengatur perjalanan dinas bisa berdampak signifikan dalam persepsi publik. Ini yang harus diperhatikan.

Maret lalu misalnya, Obama melakukan perjalanan ke Amerika Selatan, segera setelah ia mengumumkan ekspedisi militer AS melawan pemimpin Libya, Moammar Khadafi. Foto presiden bermain sepak bola dengan anak-anak terpampang di media, sementara situasi di Libya memburuk tak baik terhadap persepsi publik. Gedung Putih pun langsung bertindak dengan mengumumkan selama di luar negeri, Obama mengadakan pertemuan rutin terkait Libya. Kunjungan ke reruntuhan Maya lantas dibatalkan dengan alasan itu.

"Anda harus peka dan sensitif, ketika menikmati sebuah kegiatan namun di saat yang sama, sebagian rakyat mungkin menderita atau terluka," kata Lehane, seperti dimuat situs ABC News, 24 Mei 2011.

Selain itu, para pengatur jadwal kunjungan harus peka dengan negara calon tuan rumah. Pembatalan agenda bisa menimbulkan kemarahan di negara tuan rumah dan menunda negosiasi penting.

Misalnya, dua kali kunjungan Obama ke Indonesia telah menyebabkan kekecewaan di negara yang menjadi patner krusial Amerika Serikat di Dunia Muslim. (ABC News, umi)

Ganjar Pranowo saat sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK.

PPP Tak Sevisi dengan Ganjar soal Oposisi Prabowo: Itu Hak Pribadi Beliau

PPP mengklaim sikap eks capresnya Ganjar Pranowo yang siap oposisi tak ada kaitannya dengan pihaknya.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024