PM Israel Siap Kompromi dengan Palestina

Benjamin Netanyahu berpidato di parlemen AS, 24 Mei 2011
Sumber :
  • AP Photo/Susan Walsh

VIVAnews - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan negaranya bersedia berdamai dengan Palestina walau harus dengan kompromi yang menyakitkan. Namun, Netanyahu tidak memberi konsesi yang jelas untuk mengajak Palestina kembali ke meja perundingan.

Menurut kantor berita Associated Press, pernyataan Netanyahu disampaikan saat berpidato di Kongres AS di Washington DC, Selasa sore waktu setempat (Rabu pagi WIB).

5 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester United vs Sheffield United

Pidato yang mendapat sambutan meriah dari para anggota parlemen AS itu menandakan bahwa Netanyahu masih mendapat dukungan yang kuat dari politisi Negeri Paman Sam. Saat Netanyahu berpidato, Obama tengah berkunjung ke Inggris.

Netanyahu saat ini tengah bersitegang dengan Obama soal penentuan batas negara Israel dengan Palestina. Obama berharap bahwa wilayah Israel dan Palestina pada akhirnya sesuai peta sebelum Perang Enam Hari 1967, dimana saat itu Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Dataran Tinggi Golan belum dikuasai Negara Zionis.

Bagi Obama, penentuan batas itu merupakan kunci bagi terwujudnya perdamaian di Timur Tengah. Sebaliknya, Netanyahu menyatakan bahwa visi Obama itu sulit diterima.

Berpidato di Kongres, Netanyahu menyatakan bahwa Israel pada dasarnya ingin perdamaian dan bersedia dengan murah hati membuat konsesi wilayah ke Palestina. "Beberapa kesepakatan akan melampaui batas-batas Israel saat ini," kata Netanyahu.

Namun, Netanyahu tidak menjelaskan lebih lanjut seperti apa konsensi yang akan ditawarkan Israel kepada Palestina. Dia menegaskan bahwa Israel berhak menguasai seluruh Yerusalem dan tetap mengendalikan sisi timur dari wilayah Tepi Barat yang dihuni rakyat Palestina dari Faksi Fatah.

Netanyahu pun tidak menjamin militernya tidak lagi menginvasi dan memblokir bantuan kemanusian ke Jalur Gaza, yang dikuasai Palestina dari kelompok Hamas. Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel tetap menolak repatriasi atas jutaan warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal selama peperangan atas terbentuknya Negara Zionis pada 1948.

Bagi Palestina, pidato Netanyahu itu tidak ada artinya bagi mereka, bahkan memanas-manaskan situasi. "Ini bisa memperkeruh suasana, tapi sayangnya malah mendapat tepuk tangan meriah [dari anggota Kongres AS]," kata Nabil Shaath, pejabat senior Palestina di Tepi Barat.

Juru bicara Hamas di Jalur Gaza, Sami Abu Zuhri, menganggap bahwa pidato Netanyahu di AS itu mempertegas penolakan dia atas hak-hak rakyat Palestina.

Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan

KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK, mengatakan bakal memonitor program makan siang gratis yang jadi agenda prioritas pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024