Niat Osama Bin Laden: Jadikan Pakistan Sekutu

VIVAnews - Osama Bin Laden diduga mencari kesepakatan dengan Pakistan. Agar negara itu melindungi para pemimpin Al Qaeda. Sebaliknya, Al Qaeda akan menahan diri untuk menyerang Pakistan.

Menurut salah seorang pejabat Amerika Serikat kepada CNN.com, ide tersebut muncul setelah agen Amerika menganalisa dokumen-dokumen yang didapat dalam penyerbuan ke rumah persembunyian Osama di Kota Abbottabad, Pakistan, 2 Mei 2011.

Dokumen-dokumen yang ditemukan menunjukkan Al Qaeda berkomunikasi dengan kepala operasinya, Atiya Abdul Rahman, tentang kemungkinan kesepakatan dengan Pakistan.

Meski demikian, belum ada bukti sudah ada pejabat Pakistan yang telah dihubungi terkait rencana ini. "Ini tampaknya baru tataran diskusi di internal Al Qaeda," kata dia seperti dimuat CNN, 27 Mei 2011.

Sementara, Duta Besar Pakistan untuk AS, Husain Haqqani mengatakan, pihaknya tidak mengetahui rencana itu  "Pertanyaannya, apakah ia sudah menghubungi seseorang? Pemerintah AS dengan jelas mengatakan, tak ada. Itu baru rencana Osama dan orang dalamnya," kata Haqqani.

Untuk diketahui pasca penggerebekan Osama, pasukan AS mencurigai unsur pemerintah Pakistan mengetahui soal persembunyian Osama di Abbotabbad. Apalagi sampai enam tahun. Namun, belakangan, Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengatakan, itu baru dugaan.

Kamis 26 Mei 2011 lalu, tim forensik badan intelijen Amerika Serikat, CIA kembali mendatangi bekas rumah Osama, untuk menjadi dokumen tersembunyi atau mungkin terkubur di sana.

Menurut laman Washington Post, penggeledahan kali ini difokuskan pada pencarian dokumen yang menyatakan pemerintah Pakistan menutupi keberadaan Osama di negara itu. Hal ini didasarkan atas keraguan berbagai pihak di AS yang mengatakan Osama tidak mungkin bersembunyi selama itu di Pakistan tanpa sepengetahuan pemerintah setempat.

Dugaan ini diperkuat atas temuan dokumen percakapan antara Osama dengan ajudannya. Pada dokumen itu dikatakan Osama mempertimbangkan membuat kesepakatan dengan pemerintah. Pemimpin Al-Qaeda ini berniat mengancam pemerintahan Pakistan untuk tidak membocorkan persembunyiannya jika tidak ingin diserang para militan.

Namun, sampai saat ini dokumen yang menunjukkan adanya kesepakatan itu belum ditemukan oleh tim penyidik Navy SEAL. (adi)

Jokowi: Indonesia Succeeded in Reducing Stunting Rate

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) stated that Indonesia successfully in reducing stunting rate to 21.5 percent by the end of 2023.

VIVA.co.id

25 April 2024