- AP Photo/Michel Euler, File
VIVAnews - Seorang menteri di Prancis mengundurkan diri setelah dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap dua orang wanita. Sebelum diserang, dua wanita ini mengaku dipijit kakinya oleh menteri yang kala itu menjabat sebagai walikota ini.
Dilansir dari laman The Guardian, Minggu, 29 Mei 2011, walaupun belum diputuskan bersalah oleh pengadilan, Menteri Muda Pelayanan Sipil, Georges Tron, mengatakan bahwa dia memilih mengundurkan diri karena tidak ingin menjadi beban bagi pemerintahan Prancis.
Kasus ini mencuat pekan lalu saat dua orang wanita, 34 dan 36 tahun, melaporkan pelecehan yang mereka alami pada 2007 dan 2010 ketika Tron menjabat sebagai Walikota Draveil, kota di selatan Paris. Dua wanita mantan pegawai balai kota itu mengaku dipijit oleh Tron sebelum dilecehkan.
Lelaki 53 tahun ini adalah seorang ahli refleksi kaki dan tangan yang bersertifikat. Karena kemahirannya melakukan pijat refleksi, Tron dikenal dengan nama "pecinta kaki".
Dua wanita ini mengaku berani melaporkan Tron ke polisi setelah melihat kasus yang menimpa mantan direktur IMF, Dominique Strauss-Kahn. Pada kasus tersebut, wanita pelayan hotel mengadukan pelecehan yang dilakukan Kahn.
"Ketika kami melihat pelayan itu mampu menghadapi Dominique Strauss-Kahn, maka kami merasa kami tidak bisa diam saja," ujar salah seorang wanita yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Kendati memilih mundur, Tron membantah tuduhan terhadapnya. Dia mengatakan bahwa dua wanita itu balas dendam karena dipecat dari balai kota akibat penipuan dan perilaku buruk.
Tron juga mengatakan bahwa kasusnya ini ulah dari lawan politik Presiden Nicolas Sarkozy yang ingin membesar-besarkan skandal Strauss-Kahn, calon kuat presiden Prancis mendatang. "Saya tidak naif. Mereka mencoba untuk membesarkan gaung apa yang terjadi di seberang lautan," ujar Tron. (eh)