Tim Wanita Dilarang Tanding, Iran Protes FIFA

Tim sepakbola wanita Iran
Sumber :
  • Iran Football Online

VIVAnews - Pemerintah Iran akan mengajukan protes ke Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) karena tim wanitanya tidak diperbolehkan bertanding lantaran mengenakan pakaian menutupi seluruh badan (hijab). Padahal, pakaian ini telah dimodifikasi untuk memenuhi kriteria FIFA yang disampaikan tahun lalu.

Miris! Anak Isa Bajaj Diduga Alami Kekerasan hingga Berdarah saat Bermain di Alun-alun Magetan

Menurut Telegraph, Minggu, 5 Juni 2011, tim wanita ini dilarang bertanding melawan tim dari Yordania di Amman Jumat pekan lalu pada pertandingan kualifikasi Olimpiade Inggris 2012. Larangan ini diberikan sesaat sebelum peluit tanda dimulainya pertandingan ditiup.    

Akibat hal ini, harapan tim sepak bola wanita Iran berlaga di Olimpiade kandas.

Datang ke Pemakaman Ibunya, Angger Dimas Berterima Kasih Pada Tamara Tyasmara dan Keluarga

Ali Kafashian, kepala federasi sepak bola Iran, mengatakan bahwa para pemain sebelumnya diperbolehkan oleh FIFA bertanding dengan menggunakan hijab. Namun, petugas pada pertandingan menolak tim Iran untuk bertanding.

"Saya tidak tahu kenapa petugas pada pertandingan melarang tim kami bermain. Kami akan mengajukan protes kepada FIFA terkait tindakan petugas ini," ujar Kafashian.

Ikuti Perintah Prabowo, TKN Pastikan Aksi Damai Relawan di MK Batal

Kisruh pakaian bertanding tim wanita Iran dimulai tahun lalu sebelum pertandingan Olimpiade pemuda di Singapura. Dilansir dari laman Associated Press, FIFA melarang digunakannya hijab oleh wanita Iran sebagai kostum pertandingan demi alasan keamanan. 

Selain itu, hijab dilarang untuk menghilangkan kesan keagamaan maupun politik di lapangan hijau. FIFA menghimbau agar selendang hijab diganti dengan topi yang menutupi rambut pemain.

Iran sudah mengganti hijab dengan semacam tudung kepala, berseragam tangan panjang dan bercelana panjang. Iran menganggap seragam ini cukup memenuhi persyaratan FIFA.

Namun pihak FIFA mengatakan bahwa seragam itu belum memadai untuk digunakan bertanding. FIFA tidak menyebutkan alasan pernyataannya tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya