- AP Photo/Hussein Malla
VIVAnews - Lebih dari 100 orang polisi tewas dalam penyerangan kelompok bersenjata di beberapa wilayah di utara Suriah. Kelompok bersenjata juga membakar gedung-gedung pemerintah dan menjarah bahan peledak di sebuah gudang senjata.
Dilansir dari laman CNN, serangan terjadi pada senin, 6 Juni 2011, di kota jisr Al-Shugur dan sekitarnya, kota ini adalah tempat dilancarkannya serangan mematikan oleh tentara beberapa waktu lalu. Penyerangan tiba-tiba oleh kelompok bersenjata menewaskan 120 polisi dan melukai puluhan warga sipil lainnya.
Mereka membakar gedung-gedung pemerintah dan menembaki pusat keamanan. Televisi nasional Suriah mengatakan bahwa kelompok ini berhasil menjarah lima ton dinamit dari gudang senjata dekat bendungan lembah Al Abyad. Pemerintah Suriah mengatakan tidak akan tinggal diam menghadapi hal ini.
"Negara akan menghadapinya dengan ketegasan dan kekuatan sesuai dengan hukum. Kami tidak akan tinggal diam ketika menyangkut serangan bersenjata," ujar Menteri Dalam Negeri Mohammed Ibrahim al-Chaar.
Menteri Informasi Suriah, Adnan Mahmoud, mengatakan bahwa kelompok bersenjata menggunakan senapan serbu tingkat menengah dan bom. Mereka juga menggunakan warga sipil sebagai tameng. "Warga di distrik Idlib merasa ketakutan karena serangan ini," ujar Mahmoud.
Tidak diketahui kelompok mana yang melakukan penyerangan, namun tentara pembelot diduga kuat berada di balik serangan mematikan tersebut. Menurut laman Associated Press, terdapat beberapa tentara yang membelot dan berbalik menyerang pemerintah.
"Situasinya saat ini sangat samar, tidak jelas siapa yang melakukan penembakan, namun situasinya sekarang sangat serius dan di luar kendali," ujar seorang aktivis yang enggan disebutkan namanya. (eh)