Mantan Direktur IMF Mengaku Tidak Bersalah

Dominique Strauss-Kahn
Sumber :
  • AP Photo/Emmanuel Dunand, Pool

VIVAnews - Mantan direktur IMF, Dominique Strauss-Kahn, secara resmi menyatakan dirinya tidak bersalah atas tuduhan pelecehan seksual terhadap seorang pekerja hotel. Dia mengatakan bahwa hubungan seksualnya kala itu dilakukan atas dasar suka sama suka.

3 Keputusan Kontroversi Wasit di Laga Timnas Indonesia vs Guinea U-23

Hal ini disampaikan oleh pengacara Strauss Khan, Ben Brafman, dilansir dari laman Associated Press, Senin, 6 Juni 2011. Brafman mengatakan bahwa situasi yang terjadi di sebuah kamar hotel bertarif US$ 3000 (Rp25,5 juta) per malam di Manhattan itu dilakukan atas kerelaan kedua belah pihak.

"Pertemuan di hotel itu mereka lakukan tanpa adanya paksaan. Pendapat manapun yang menyatakan hal sebaliknya sangatlah tidak kredibel," klaim Brafman.

2 'Penalti Ghoib' Guinea dari Wasit Francois Letexier Jadi Sorotan, Timnas Indonesia Meradang

Hal ini juga disampaikan langsung oleh Strauss-Khan. Pada sidang lanjutan yang berlangsung selama kurang dari 10 menit, dia dengan tegas menyatakan tidak bersalah. Dia juga mengiyakan saat dinyatakan pengadilan akan berjalan secara in abstentia jika dia tidak muncul di pengadilan.

Atas klaimnya ini, Strauss-Kahn meninggalkan ruang sidang dengan dihujani hujatan dan cemoohan dari para pekerja hotel yang menghadiri sidang. "Seharusnya anda malu!" ujar salah seorang pekerja hotel yang hadir.

Tak Ada VAR, Indonesia U-23 Vs Guinea U-23 Berakhir Kontroversial

Strauss-Kahn dikenai tuduhan atas pelecehan seksual terhadap seorang wanita pekerja hotel di Manhattan, pada 14 Mei lalu. Hingga saat ini, korban masih belum mulai bekerja lagi karena masih shok.

Pengacara korban, Kenneth Thompson, mengatakan bahwa kliennya akan terus maju dan bersaksi melawan Strauss-Kahn walaupun banyak suara miring yang menyebarkan kampanye buruk kepada kliennya.

"Korban ingin anda semua tahu bahwa semua kekuasaan, uang, dan pengaruh Dominique Strauss-Kahn di seluruh dunia tidak akan mampu menyembunyikan kebenaran terhadap apa yang dia lakukan di kamar hotel," ujar Thompson.

"Dia (korban) berdiri untuk seluruh wanita di dunia, yang dilecehkan tapi terlalu takut untuk mengadukannya," lanjutnya lagi. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya