Rp53 Triliun Dana Rekonstruksi Irak "Hilang"

Prajurit Amerika Serikat berpatroli di Kota Mosul, Irak
Sumber :
  • AP Photo/Maya Alleruzzo

VIVAnews - Dana rekonstruksi dan pemulihan Irak pasca invasi Amerika Serikat berjumlah US$6,6 miliar atau sekitar Rp56,3 triliun dilaporkan hilang tak berbekas. Akibat peristiwa ini, Irak akan mengajukan tuntutan kepada AS sebagai pihak pendistribusi dana tersebut.

Dilansir dari laman Washington Post, Senin, 13 Juni 2011, dana tersebut diketahui hilang setelah dilakukan audit pada anggaran rekonstruksi Irak. Berdasarkan penyelidikan tim audit, dana tersebut kemungkinan dicuri, bukan hilang karena kesalahan hitung.

"Ini adalah pencurian terbesar dalam sejarah nasional AS," ujar Scott Bowen, inspektur jenderal AS untuk rekonstruksi Irak.

Uang yang hilang termasuk bagian dari US$12 miliar (Rp102,4 triliun) yang dikirimkan pemerintah AS pada kepemimpinan George W Bush untuk mendukung pemulihan Irak pasca tumbangnya rezim Saddam Husein. Dana ini adalah keuntungan dari penjualan minyak Irak, penyitaan aset pemerintahan lama, dan dana surplus dari program bantuan makanan PBB.

Dana ini dikirimkan ke Irak menggunakan 20 pesawat kargo C-130 Hercules pada 2004. Saksi mata mengatakan, dana kemudian dimasukkan dalam karung goni dan diangkut menggunakan truk pick-up. Pentagon mengakui penyebaran dana ini tidak diawasi dengan ketat, disinilah kemungkinan pencurian terjadi.

Pemerintah Irak mengatakan bahwa AS harus bertanggungjawab atas kehilangan uang mereka tersebut. Mereka mengatakan akan mengajukan tuntutan jika AS tidak mengganti uang yang hilang.

Namun anggota DPR AS menolak menggantinya. Mereka berdalih bahwa AS sendiri sudah habis-habisan membiayai Irak. Total US$61 miliar (Rp520 triliun) yang AS keluarkan untuk rekonstruksi dan pengembangan proyek di negara tersebut.

"Kongres tidak akan menghabiskan miliaran dolar uang negara untuk mengganti uang yang tidak jelas keberadaannya dan tidak bisa ditemukan," ujar salah seorang anggota kongres AS, Henry A. Waxman.

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap
Ilustrasi sosial media

Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial

Fenomena FOMO, yang ditandai oleh perasaan tidak nyaman karena merasa tertinggal dalam hal-hal tertentu, menjadi perhatian dalam diskusi.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024