China Banjir Besar, Harga Pangan Meroket

Seorang warga di provinsi Jiangxi, China, melawan banjir.
Sumber :
  • AP Photo/Xinhua, Hu Nan

VIVAnews - Banjir besar menggenangi lebih dari 1 juta hektar tanah pertanian di China, mengakibatkan harga bahan makanan melonjak drastis. Akibat banjir, ribuan usaha juga ditutup, jutaan orang terkena imbasnya.

Dilansir dari laman Xinhua, Senin, 20 Juni 2011, banjir besar di provinsi Zhejiang dekat sungai Yangtze menyebabkan kerugian hingga 6 miliar yuan atau sekitar Rp7,9 triliun. Banjir juga menyebabkan produksi pertanian anjlok hingga 20 persen. Akibatnya, harga produk pertanian di provinsi Hangzhou melonjak hingga 40 persen.

Kenaikan harga ini tidak ayal memperpuruk inflasi yang sudah mencapai 5,5 persen, tertinggi dalam tiga tahun terakhir di Negeri Tirai Bambu.

Hujan disusul banjir juga memaksa lebih dari 1.000 pusat bisnis tutup, menyebabkan 5,7 juta orang terpaksa menanggur. Lebih dari 7.000 rumah di provinsi ini dilaporkan rusak, sebagian rubuh. Selain itu, sebanyak  25 orang dilaporkan tewas. Hujan diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga dua hari ke depan.

Sementara itu, warga di kota Zhuji di provinsi Zhejiang dapat kembali ke rumah saat banjir surut Minggu kemarin. Di provinsi ini dua kota dilaporkan tergenang dan puluhan ribu warga terpaksa mengungsi karena banjir terlalu dalam.

Pada Kamis lalu waktu setempat, pemerintah telah meningkatkan level bencana menjadi tingkat 4. Artinya, bencana ini telah masuk kategori yang paling parah. Tentara China diturunkan ke lokasi untuk membantu evakuasi dan pembagian bahan bantuan.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024