Cari Dana, Al Qaeda Pakai Cara Baru

Osama bin Laden Tewas
Sumber :
  • AP Photo/Al Jazeera

VIVAnews - Setelah tewasnya Osama bin Laden, kelompok Al Qaeda diyakini mengalami kesulitan sumber pendanaan. Terlebih lagi, pengawasan pemerintah berbagai negara terhadap sumber-sumber uang Al Qaeda semakin diperketat.

"Jelas mereka tengah mengalami kesulitan keuangan," kata anggota parlemen Amerika, C. A. Dutch Ruppersberger sebagaimana dikutip foxnews.com.

Akibatnya, jaringan Al Qaeda kini mulai merubah pola pencarian dana untuk membiayai operasi mereka. Al Qaeda, kini mengandalkan penculikan dengan meminta tebusan sebagai modus baru mencari dana. "Kami melihat donatur mereka kurang bisa diandalkan dan mereka berubah pada penculikan sebagai cara untuk menjaga agar uang tetap masuk," kata Dutch Ruppersberger.

Para ahli dari Pusat Kontraterorisme Nasional CIA, Departemen Keuangan, FBI, dan militer Amerika mencoba untuk mempelajari sumber dana Al Qaeda dan dampak kematian Osama terhadap masa depan keuangan kelompok ini. Mereka berharap bisa mengidentifikasi donatur penting Al Qaeda, terutama tokoh-tokoh kaya di Teluk Persia yang pernah bertemu Osama saat berjuang di Afghanistan melawan Soviet di akhir 1980-an.

Pejabat Departemen Keuangan yang berada di bawah intelijen keuangan dan terorisme, David Cohen mengatakan Amerika fokus untuk menggenggu aliran dana dari para donor ke Al Qaeda. "Pendukung Al Qaeda harus bertanya-tanya apakah identitas mereka telah terungkap," kata Cohen.

Analis juga memeriksa file-file yang disita dari Osama bin Laden. Mereka berharap menemukan rekening bank, kartu kredit atau pembukuan yang menggambarkan keuangan jaringan Al Qaeda yang dikenal memiliki akuntansi yang ketat.

Penculikan dengan meminta tebusan dinilai sebagai alternatif yang bagus untuk mendapatkan dana operasi Al Qaeda, misalnya di Magreb, cabang mereka di Afrika Utara. Mereka menggunakan penculikan untuk mencari dana. Hasilnya, mereka menjadi pemasok besar dana ke Al Qaeda. Diplomat Kanada, turis Italia, pedagang Aljazair telah diculik. Hasilnya, mereka mampu meraup US$2 juta per sandera.

Menurut pelatih kontrateroris militer Prancis, Matthieu Guider, Al Qaeda mampu meraup sekitar US$80 juta dari cabang Magreb ini sejak 2008. Cabang Al Qaeda di Yaman, Irak, Pakistan, dan Afghanistan juga menerapkan cara yang sama, penculikan.

Data dari kontra terorisme Amerika menunjukkan ada 1.264 sandera di Pakistan pada 2008. Sedangkan pada 2009 jumlahnya meningkat menjadi 3.366. Kebanyakan, para sandera di Pakistan ini adalah orang asing seperti insinyur China dan orang Amerika yang bekerja di perminyakan. (eh)

Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum
Syifa Hadju

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Menurut Syifa Hadju, setiap orang dalam sebuah hubungan pasti akan belajar menerima kekurangan pasangan masing-masing.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024