- Dokumentasi BNP2TKI
VIVAnews - Pemerintah Filipina menanggapi serius kabar bahwa Arab Saudi menghentikan pemberian visa kerja bagi warga mereka untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di kerajaan itu. Maka, melalui perwakilan diplomatiknya di Riyadh, Filipina pun meminta klarifikasi Saudi atas kebijakan itu.
Juru bicara kepresidenan Filipina, Edwin Lacierda, seperti dikutip harian The Inquirer Kamis lalu mengungkapkan bahwa Menteri Tenaga Kerja Rosalinda Baldoz mengutus atase tenaga kerja di Arab Saudi untuk meminta penjelasan dari pemerintah setempat.
Sehari sebelumnya, 29 Juni 2011, Saudi mengumumkan tidak akan lagi menerbitkan visa kerja bagi PRT Filipina. Kebijakan serupa juga berlaku bagi Indonesia dan mulai berlaku 2 Juli esok. Alasannya, Saudi tidak bisa bersepakat dengan pemerintah Filipina dan Indonesia mengenai perundingan atas gaji, perlindungan dan hak-hak pekerja.
Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan bahwa perwakilan diplomatik mereka akan meminta penjelasan Saudi. "Senin esok, pejabat Kedutaan yang dipimpin Duta Besar Filipina untuk Arab Saudi, Ezzedin Tago, akan menyinggung isu itu dengan pejabat Kementerian Tenaga Kerja Saudi,"" kata pejabat Deplu Filipina, Enrico Fos yang dikutip Inquirer.
Sekitar 1,3 juta warga Filipina saat ini bekerja di Arab Saudi. Kerajaan itu merupakan target utama bagi warga Filipina yang bekerja di mancanegara, yang berjumlah sekitar sembilan juta jiwa.
Menurut data Migrante-Middle East, lembaga pekerja Filipina di luar negeri yang berbasis di Saudi, sebanyak 120.000 hingga 150.000 warga Filipina bekerja sebagai PRT di Saudi.
Sementara itu, Lacierda mengatakan Filipina kini mencari tujuan alternatif untuk menyalurkan pekerja mereka ke luar negeri. "Ada negara-negara lain yang akan siap menyerap mereka yang tidak bisa tersalurkan di Arab Saudi, sehingga menteri tenaga kerja sudah mengantipasi hal itu," kata Lacierda. (adi)
Dapat Kuota Tambahan, Serie A dan Bundesliga Kirim 5 Wakil ke Liga Champions Musim Depan
Liga Champions musim 2024/25 mendatang akan diikuti 36 peserta. Ada empat kuota tambahan karena sebelumnya peserta ajang ini adalah 32 klub.
