Microsoft dan China Jalin Kerja Sama

Microsoft Profit
Sumber :
  • Getty Images

VIVAnews - Perusahaan komputer Microsoft akan menyediakan teknologi berbahasa Inggris bagi situs pencarian berbahasa mandarin terbesar di China, Baidu. Langkah ini disebut sebagai salah satu cara Microsoft merebut pasar Google di China yang kian memudar.

Dilansir dari laman The Guardian, Senin, 4 Juli 2011, Pencarian berbahasa Inggris diperlukan oleh Baidu karena setiap harinya 10 juta pengguna mencari dalam bahasa tersebut. Pasar Baidu sendiri di China mendominasi dengan sekitar 83 persen pengguna dari jumlah keseluruhan.

"Semakin banyak orang di China yang mencari dalam bahasa Inggris. Baidu tidak bisa menyediakannya, maka inilah cara kami memenuhi keinginan pengguna," ujar juru bicara Baidu, Kaiser Kuo.

Microsoft dengan mesin pencarinya, Bing, akan melekat di situs Baidu untuk menangani pencarian berbahasa Inggris mulai akhir tahun ini. Walaupun pengguna internet di China hanya 30 persen dari jumlah penduduk, namun tetap saja angkanya masih terhitung besar, yaitu 470 juta orang. Ini membuat China menjadi salah satu pasar potensial bagi penyedia layanan internet dunia.

Microsoft dengan mesin pencari Bing hanya menempati posisi keempat dari seluruh mesin pencari di China. Posisi kedua ditempati oleh Google dengan 20 persen kunjungan, ketiga Yahoo dengan enam persen kunjungan, lalu Bing dengan hanya empat persen kunjungan. Melekatkan diri dengan penguasa mesin pencarian di China dikatakan sebagai strategi jitu untuk mendongkrak jumlah pengunjung.

Langkah ini juga disebut sebagai cara untuk menggeser Google di China. Seperti diketahui, Google telah berulangkali tersandung masalah di negara ini, terutama karena banyaknya hacker yang mendobrak pertahanan Google dan sensor ketat yang diterapkan pemerintah China. Tidak tahan, pada 2010 Google hengkang dari China, tapi tetap saja beberapa pengguna masih menggunakannya.

Presiden Raeisi Ancam Lenyapkan Israel Jika Berani Gempur Iran

Sementara Bing, mematuhi sensor ketat dan peraturan yang diterapkan China terhadap kata-kata seperti "kebebasan" dan "demokrasi".

"Microsoft menghargai dan mematuhi hukum dan peraturan di setiap negara tempat kami berbisnis. Operasi kami di China menghargai pemerintah lokal, budaya dan menyadari perbedaan opini kedua pihak," ujar juru bicara Microsoft.

Jayabaya.

Ramalan Jayabaya Soal Perang Dunia Ketiga, Bakal Terjadi di 2024 Karena Iran vs Israel?

Ramalan Jayabaya menyoroti kemungkinan timbulnya konflik besar yang berupa perang dunia ketiga yang terjadi antara Iran dan Israel pada tahun 2024 ini.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024