- AP Photo/Adi Weda, Pool
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 'angkat topi' dengan sikap Perdana Menteri Thailand yang kalah dalam pemilihan umum di Thailand, Abhisit Vejjajiva. Partai Demokrat Thailand kalah telak dalam pemilu di Thailand oleh Partai Pheu Thai, yang mengantarkan Yingluck Shinawatra menjadi Perdana Menteri perempuan pertama di negeri gajah putih itu.
"Itu sikap ksatria dari Abhisit yang secara cepat mengucapkan selamat," kata Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, di Kantor Presiden, Selasa, 4 Juli 2011.
Faiza mengatakan, menurut SBY, sikap Abishit tersebut patut dicontoh oleh negarawan, termasuk di Indonesia. "Presiden menarik beberapa hal yang harus dipelajari," kata Faiza
Meski demikian, kata dia, Yudhoyono tidak menanggapi sejumlah asumsi yang menilai kekalahan Abishit karena adanya konflik perbatasan Kamboja-Thailand. "Itu kan internal. Beliau melihat itu dalam konteks Abhisit-nya," kata dia
Menurut Faiza, SBY menilai proses demokrasi di Thailand berjalan lancar. "Tidak perlu Presiden mengakui. Kita sendiri melihat demikian," kata dia
Yingluck Shinawatra berhasil mengalahkan Abhisit Vejjajiva, secara telak pada pemilihan umum di kerajaan itu, Minggu, 3 Juli 2011. Menurut kantor berita Associated Press, kemenangan Yingluck dari Partai Pheu Thai itu dipastikan setelah 94 persen surat suara telah dihitung. Hasilnya, partai pimpinan Yingluck meraih 261 dari 500 kursi di parlemen.
Hasil itu sudah cukup bagi Yingluck untuk membentuk kubu mayoritas di parlemen. Sebaliknya, Partai Demokrat pimpinan Abhisit hanya meraih 162 kursi. (umi)