Kisruh Politik Malaysia

Bersih 2.0, Demo yang Menyatukan Rakyat

Demo Malaysia
Sumber :
  • AP Photo/Vincent Thian

VIVAnews -- Malaysia bergolak, Sabtu 9 Juli 2011. Pemblokiran jalan, dan peringatan keras aparat keamanan tidak membuat ribuan orang jeri turun ke jalanan pusat kota Kuala Lumpur. Mereka menuntut agar petinggi negara itu menggelar pemilihan umum yang bersih dan adil.

Bagai bola salju, massa yang awalnya hanya 500 orang di dekat pecinan, Jalan Petaling pukul 12.40 waktu setempat, bertambah, hingga lebih dari 10.000 orang. Dalam waktu hanya setengah jam.

Mirip karnival, kaum urban dengan mambawa bunga dan bendera Malaysia menyanyikan lagu "Bersihkan Pilihanraya."

Yang menonjol dari aksi ini adalah keikutsertaan kaum muda Malaysia, berusia 20-an. Kebanyakan baru pertama kali turun ke jalan. Ibrahim Suffian, direktur riset independen Merdeka Centre, menyebut mereka sebagai 'generasi Facebook'. "Selain para pendukung oposisi, saya menjumpai banyak pendatang baru dalam demo. Ini menunjukkan gerakan Bersih 2.0 menjaring dukungan melalui jejaring sosial, Facebook," kata Ibrahim yang kemarin juga ikut berdemo, seperti dimuat Malaysia Kini, Minggu 10 Juli 2011. 

Demonstrasi berubah menjadi kekacauan ketika gas air mata menghujani para demonstran -- beberapa saat setelah pemimpin aksi Hatta Ramli muncul dan berseru melalui pengeras suara, "Jika Anda punya kaus kuning, ini saatnya untuk memakainya." Kaos kuning bertuliskan Bersih 2.0 adalah simbol perlawanan kediktatoran Malaysia.

Puluhan ribu demonstran lari ke arah Puduraya, berlindung di balik gedung, menghindari gas yang menyengat mata. Atau berkerumum di air mancur untuk mencuci mata yang disambar gas.

Gas air mata memecah konsentrasi pendemo menjadi dua. Ada yang berkumpul di Jalan Pudu dan terus bersitegang dengan aparat, sisanya bergabung dengan kerumunan kecil dari Kuala Lumpur Selangor Assembly Hall.

Kelompok yang dipimpin A Samad dikabarkan berhasil mendekat dalam jarak beberapa meter dari istana, namun akhirnya gagal menyerahkan petisi ke raja.

Kebrutalan aparat juga membuat sejumlah demonstran luka-luka: wajah-wajah berdarah, seorang pria yang tergeletak di jalan dengan patah tulang dan tangan diborgol, jejak sol sepatu aparat di celana para pendemo. Termasuk korban luka adalah  mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Tak hanya itu, 1.667 pendemo ditangkap aparat.

Apakah ini berarti aksi ini gagal? Tidak.

Meski melenceng dari rencana aslinya, gerakan Bersih 2.0 berhasil menyatukan rakyat Malaysia -- dari  mereka yang berbusana Melayu hingga berdandan trendi ala orang barat, Bersatu padu. Dan, tak seperti protes-protes sebelumnya, aksi ini multiras.

"Untuk pertama kali, setelah sekian lama. Aku akhirnya bisa mengatakan: aku bangga menjadi warga Malaysia. Tetaplah kuat kawan! Apapun (ras) kita, Melayu, China, atau India, kita bersatu," komentar warga Malaysia, Ravenn Aya, seperti dimuat Malaysia Kini.

Sebaliknya, pemerintah Malaysia, termasuk Perdana Menteri, Tun Razak, menganggap demo kemarin ilegal.

Ia bersyukur, demo itu tak menimbulkan bahaya serius bagi manusia dan properti. Juga bersyukur mayoritas warga Malaysia tak mendukung aksi. Mereka yang menyingkir dari demo, tambah dia, adalah orang-orang 'cinta damai' dan mengindahkan nasihat penguasa.

"Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada pasukan keamanan, terutama polisi, yang membubarkan demo dengan cara yang terbaik dan saya berharap bahwa apa yang terjadi hari ini akan menjadi pelajaran bagi Malaysia," katanya kepada wartawan, kemarin. (Malaysia Kini, New Sabah Times)

Tren Perilaku Gaya Hidup Wellness sebagai Upaya Pencapaian Aktualisasi Diri
Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardhana.

Ayah Ojak Beberkan Rencana Pernikahan Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardhana

Pedangdut Ayu Ting Ting beberapa waktu lalu telah resmi dilamar oleh Muhammad Fardhana atau Dhana yang berprofesi sebagai anggota TNI berpangkat Lettu. Lalu kapan menikah

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024