Israel Vs Lebanon Berebut Perairan Kaya Gas

Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • AP Photo/Kevin Frayer

VIVAnews - Israel akan mengajukan klaim perbatasannya  dengan Lebanon kepada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) - di tengah sengketa dengan negara tersebut atas wilayah di Laut Mediterania yang kaya sumber energi.

Kabinet Israel menyertakan peta yang memperkuat klaim negeri zionis itu. Menurut Perdana Menteri (PM) Israel, Benyamin Netanyahu, perbatasan ini akan memberi hak ekonomi eksklusif bagi negara pemiliknya, termasuk hak untuk mengeksploitasi kekayaan alamnya. "Tujuan kami adalah untuk menentukan posisi Israel di perbatasan maritim, sesuai dengan prinsip hukum kelautan internasional," katanya seperti dilansir dari harian New York Times, 11 Juli 2011.

Netanyahu juga menambahkan, garis perbatasan milik Israel yang telah disetujui dengan Cyprus bersinggungan dengan garis batas milik Lebanon, yang juga disetujui oleh Cyprus pada 2007. Atas dasar itulah, Israel ingin mencaplok teritori lebih banyak lagi.

Sejak penemuan sumber gas alam di pantai utara, penentuan garis batas perairan Israel dan Lebanon menjadi masalah yang mendesak. Jika dapat menguasai sumber gas alam yang sangat kaya ini, negara yang telah lama bersengketa dengan Palestina ini dapat menjadi penghasil energi yang besar.

Badan survei geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan sekitar 36.576 triliun kilometer kubik penghasil gas berada dibawah perairan Mediterania timur. Sebagian besar di antaranya termasuk dalam teritori Israel.

Pihak Israel menduga keinginan Lebanon untuk turut menguasai teritori kaya minyak tersebut berlatar ekonomi. Di lain pihak, Lebanon menduga Israel ngotot ingin menguasai daerah tersebut karena takut Hizbullah akan jadi makin kuat dan mampu menyiapkan pasukan lebih untuk menyerang.

Beberapa warga Lebanon disebut-sebut telah melakukan eksplorasi ke daerah yang disengketakan. Pihak berwenang Israel mengatakan eksplorasi laut memang diizinkan oleh hukum internasional, namun tidak di daerah yang sedang disengketakan. (adi)

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Ungkap 2 Hal yang Dilakukan Guna Mencegah Korupsi
Mata uang Indonesia, Rupiah

BI Catat Uang Beredar Maret 2024 Rp 8.888 Triliun, Naik 7,2 Persen

Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2024 tumbuh lebih tinggi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024