Massa di Suriah Serang Kedubes AS dan Prancis

Kedubes AS di Suriah setelah diserang massa
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Ratusan massa pendukung Presiden Suriah, Bashar Assad, menyerang gedung Kedutaan Besar AS dan Prancis di Ibukota Damaskus, Senin waktu setempat. AS dan Prancis selanjutnya menyatakan protes menuntut ganti rugi atas penyerangan itu

Menurut kantor berita Associated Press, kaca-kaca dari sejumlah jendela di bangunan Kedubes AS pecah berantakan. Tembok luar Kedubes juga dicoret dengan kaliman-kalimat hujatan, seperti menyebut Dubes AS "anjing."

"Ford, keluar sekarang juga," demikian tulis coretan di tembok Kedubes AS, menyebut nama Dubes Robert Ford. "Rakyat ingin menendang keluar 'anjing' itu," lanjut tulisan bewarna merah itu. Pemrotes juga ingin menyerbu ke Kedubes Prancis, namun petugas keamanan mengeluarkan tembakan peringatan ke udara untuk menakuti mereka.

Rumah dinas Dubes AS pun diserang massa. Tidak ada yang luka akibat penyerbuan itu. Marinir AS berhasil mengendalikan situasi dan membubarkan massa penyerbu. Namun, AS menuntut ganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan gerombolan itu.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Prancis mengungkapkan bahwa tiga staf mereka cedera setelah massa perusuh menghancurkan kaca jendela dan mobil dinas Duta Besar. Bendera Prancis di gedung Kedubes pun sempat diganti dengan bendera Suriah.

"Petugas keamanan kedutaan terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan tiga kali untuk mencegah serangan makin menjadi-jadi," demikian pernyataan pemerintah Prancis. 

Kerusuhan tersebut menandakan kian tegangnya hubungan antara Suriah dengan AS dan negara-negara Barat terkait gelombang demonstrasi yang menuntut mundur Presiden Assad. Dubes AS dan Prancis pekan lalu berkunjung ke Hama, kota yang menjadi basis oposisi atas pemerintah Suriah.

Pemerintah Suriah, seperti informasi yang diperoleh AP, rupanya marah atas kunjungan mereka ke Hama. Apalagi setelah Dubes AS, Robert Ford, melontarkan kritik keras kepada pemerintah Suriah, yang menanggapi gelombang demonstrasi dengan cara kekerasan bersenjata. 

AS menilai bahwa penyerbuan sekitar 300 "preman" ke Kedubes mereka merupakan aksi yang tidak terpuji dan menilai bahwa massa sudah terprovokasi oleh siaran televisi setempat yang dipengaruhi pemerintah Suriah.

Seorang warga Suriah, Hiam al-Hassan, mengaku demonstrasi jadi tidak terkendali setelah massa ditembaki. "Suriah berdemonstrasi dengan damai di depan Kedubes Prancis, namun mereka berhadapan dengan peluru," kata al-Hassan. (art)

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode
Pemain Timnas Indonesia U-23

Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick

Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024