- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Pemerintah Indonesia masih belum siap menggunakan nuklir sebagai energi terbarukan alternatif. Namun demikian, Indonesia mendukung penggunaan nuklir damai di kawasan Asia Tenggara.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, pada Kamis, 14 Juli 2011, mengatakan Indonesia memang tengah mengembangkan energi terbarukan. Namun, nuklir bukanlah salah satu pilihan energi pengganti energi fosil saat ini.
"Indonesia tengah mengembangkan energi terbarukan, di antaranya geothermal, dan solar. Nuklir bukanlah alternatif pertama kami," kata Natalegawa.
Natalegawa menjelaskan masalah nuklir merupakan salah satu isu utama dalam pembahasan pada Asean Regional Forum (ARF) yang akan digelar di Bali 16-23 Juli 2011 . Dia mengatakan Indonesia mendukung nuklir untuk tujuan damai, dan upaya peningkatan keamanan pembangkit energi nuklir.
"Perbincangan mengenai senjata nuklir sudah termasuk agenda rutin. Nuklir menjadi masalah yang sangat penting pasca bencana nuklir di Jepang," kata Natalegawa.
Selain pembahasan tentang energi nuklir, akan dibahas pula mengenai wacana pembentukan Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara. Menurut Menlu, pertemuan tingkat Menlu negara-negara ASEAN yang akan dihelat di Bali nanti adalah momentum yang tepat.
"Sebagai kawasan yang tidak memiliki senjata nuklir, ASEAN tentu memerlukan akses dengan negara-negara pemilik senjata nuklir. Dalam satu persetujuan yang sama, ada pasal yang membahas tentang kawasan bebas nuklir, dan ada pula pasal yang membahas tentang kepemilikan nuklir," tambah Menlu. (eh)