- AP Photo/Luis Hidalgo
VIVAnews - Pihak berwenang Chile menahan puluhan mahasiswa pada aksi protes menentang kebijakan pendidikan negara tersebut, Kamis, 14 Juli 2011.
Dilansir dari laman CNN, demonstrasi yang awalnya damai ini ricuh setelah mahasiswa bentrok dengan aparat. Adu lempar gas air mata dan bom molotov terjadi antar kedua pihak. Polisi menahan 64 mahasiswa yang terlibat kerusuhan. Dilaporkan, lebih dari 30 polisi terluka, salah satunya terkena lemparan molotov.
Aksi ini adalah yang paling baru sejak gelombang protes mulai muncul beberapa minggu lalu. Para mahasiswa menuntut penurunan biaya pendidikan dan reformasi total sistem pendidikan Cile.
Minggu lalu, Presiden Cile, Sebastian Pinera, mengeluarkan kebijakan baru terkait pendidikan. Pinera merencanakan anggaran pendidikan sebesar US$4 juta, namun hal ini tak membuat para demonstran senang.
"Kami menunggu perubahan yang lebih nyata," kata Giorgio Jackson, demonstran yang juga ketua himpunan mahasiswa sebuah universitas Katolik di Cile.
Sebanyak 30.000 orang turut serta dalam aksi tersebut. Mereka membawa spanduk bertuliskan "Kami tak ingin perbaikan tambal sulam." Demonstrasi semakin ramai dengan hadirnya kelompok marching band kampus.
Di hari yang sama, Presiden Pinera menghimbau para demonstran menghentikan aksi mereka. "Sebagai presiden Cile, saya yakin bahwa inilah saat yang tepat untuk menghentikan kekerasan serta pemogokan kerja yang mengakibatkan banyak kerusakan. Kita akan mencoba menemukan jalan dengan melakukan dialog, kesepakatan, dan tindakan," ujarnya. (eh)
Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni
Perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis
