Acuhkan China, AS Kirim Kapal ke Vietnam

Tentara Vietnam berdiri di atas kapal perang AS.
Sumber :
  • AP Photo/Na Son Nguyen

VIVAnews - Militer Amerika Serikat mengirimkan tiga kapal perangnya ke Vietnam untuk latihan tempur bersama. Pengiriman tetap dilakukan kendati China menentang adanya aktivitas di Laut China Selatan.

Harga Emas Hari Ini 26 April 2024: Global Anjlok, Antam Stagnan

Dilansir dari laman Associated Press, tiga kapal perang AS tiba di pelabuhan Da Nang, Vietnam pada Jumat, 15 Juli 2011. Rencananya kapal ini akan latihan dengan angkatan laut (AL) Vietnam selama tujuh hari pada pekan depan.

Menurut pernyataan AL kedua negara, latihan gabungan ini merupakan latihan rutin yang telah dijadwalkan jauh sebelum terjadi ketegangan Vietnam dan China di Laut China Selatan. Laksamana Tom Carney, pemimpin armada AS di Vietnam, mengatakan kedatangan AS adalah upaya membangun hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara pada bidang keamanan maritim.

"Pasukan AS telah ada di Samudera Pasifik dan Laut China Selatan sejak 50 dan 60 tahun yang lalu, bahkan sebelum Perang Dunia II. Kami akan terus mempertahankan keberadaan kami di lautan ini untuk puluhan tahun ke depan, kami tidak berniat menyingkir," kata Carney.

AS mengirimkan kapal penyelam USNS Safeguard dan dua kapal penghancur misil, USS Chung-Hoon dan USS Preble, bersama dengan 700 orang awak kapal. Ketiga kapal ini akan bergabung dengan AL Vietnam dalam melakukan latihan navigasi dan keadaan darurat. Tidak ada peluru tajam yang akan digunakan.

Rencana latihan gabungan ini ditentang oleh China pada Senin, 11 Juli 2011. Pemerintahan Beijing mengatakan latihan gabungan hanya akan memperpanas suasana di Laut China Selatan. Seperti diketahui, China dan Vietnam terlibat ketegangan di perairan sengketa di Laut China Selatan bulan lalu.

"Saya tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan aktivitas semacam ini, yang tentunya bertujuan mempromosikan persahabatan dan kerja sama," ujar pejabat tinggi militer China, Chen Bingde.

"Tapi saya yakin, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk melakukan aktivitas tersebut (latihan gabungan)," lanjutnya lagi.

Ahli militer dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Ralph Cossa, mengatakan AS tidak akan mendengarkan China. Dia mengatakan AS memiliki kepentingan yang besar di laut China Selatan. Dengan mendekati beberapa negara kecil di Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Filipina, AS berusaha lebih menancapkan taringnya di perairan yang diduga kaya gas alam ini.

"AS telah menunjukkan  posisinya dan akan terus seperti itu jika ditekan. Tapi AS tidak akan menunjukkan perlawanan terhadap Beijing dalam masalah ini," kata Cossa. (eh)

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana

Pengakuan Pelaku Begal Siswa SMP di Depok Usai Ditangkap: Incar Anak Sekolah Bawa HP

Polres Metro Depok menangkap dua pelaku pembegalan terhadap siswa SMPN 2 Depok yang terjadi pada Rabu, 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024