- AP Photo/Musadeq Sadeq
VIVAnews - Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mempersingkat lawatan dua hari ke Afrika. Dia buru-buru pulang ke Inggris karena resah dengan memburuknya skandal penyadapan telepon yang dilakukan tabloid News of the World (NoW).
Menurut harian The Guardian, Cameron hanya melawat selama sehari ke Afrika sebelum kembali ke negaranya. Sedianya, Cameron akan berbicara mengenai pentingnya dibangun zona perdagangan bebas dalam kunjungan pertamanya ke empat negara Afrika sebagai Perdana Menteri.
Namun, skandal NoW yang menyita perhatian seluruh dunia rupanya membuatnya hanya sempat mengunjungi Afrika Selatan dan Nigeria saja. Cameron akan kembali ke Inggris pada Selasa tengah malam setelah Hakim Agung Leveson menghendaki penyelidikan atas kasus penyadapan telepon yang dilakukan NoW. Untuk langkah awal, mereka akan membahas mengenai kode etik media, tuduhan, serta hubungan antara polisi dan media.
Dipersingkatnya lawatan PM Inggris ini menambah panjang drama kontroversi atas tabloid yang bernaung dibawah raksasa media miliki Rupert Murdoch. Beroperasi selama 168 tahun, tabloid itu ditutup pada 10 Juli lalu terkait pelanggaran etika jurnalistik yang dilakukan para jurnalisnya, seperti menyadap percakapan telepon hingga menyogok polisi untuk memberi informasi eksklusif.
Kontroversi bermula saat kasus penyadapan telepon yang dilakukan media itu terbongkar. Mantan eksekutif tabloid tersebut, Rebekkah Brooks, akhirnya ditahan karena ditengarai terlibat. Setelah itu eksekutif Wall Street Journal yang masih satu grup, Les Hinton mengundurkan diri karena juga terkena skandal penyadapan telepon.
Tak cukup sampai disitu, polisi juga menahan Neil Wallis selaku mantan editor NoW pekan lalu. Baru-baru ini, Kepala Polisi London, Paul Stephenson, juga mengundurkan diri pada hari Minggu lalu karena tidak tahan menghadapi gempuran spekulasi yang dialamatkan kepadanya karena dia pernah mempekerjakan Wallis sebagai staf khusus. (umi)
Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23
Catatan sejarah ditorehkan Timnas Indonesia U-23. Armada Shin Tae yong memastikan tiket ke semifinal Piala Asia U 23 2024 usai menyingkirkan Timnas Korea Selatan.
