- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Pemerintah Inggris berencana merekrut para imigran yang berbakat cemerlang di bidang sains, humaniora, teknik, dan seni. Melalui sistem perekrutan baru, Inggris akan menerima hingga seribu imigran dari mancanegara, yang lolos seleksi, untuk tinggal dan bekerja di negeri Britania Raya dalam kurun waktu tertentu.
"Inggris adalah pemimpin global di tingkat sains, humaniora, dan teknik dan kami adalah pusat kebudayaan bagi ilmu seni. Kami akan terus menyambut mereka yang berbakat cemerlang untuk berkiprah bagi masyarat dan ekonomi di negeri kami," kata Menteri Imigrasi Damian Green seperti yang dipublikasikan Kedubes Inggris, 25 Juli 2011.
Program perekrutan ini bernama "Expectional Talent Route," yang akan dibuka pada 9 Agustus 2011. Para pelamar akan diseleksi oleh "badan-badan berkompeten" yang akan memberi rekomendasi kepada UK Border Agency, yang akan mengurus permohonan visa para peminat yang lulus seleksi.
Badan-badan itu adalah The Royal Society (300 tempat), Arts Council England (300 tempat), The Royal Academy of Engineering (200 tempat), dan The British Academy (200 tempat). "Program Exceptional Talent Route ini, yang tersedia bagi 1000 peminat, akan menjamin bahwa kita tetap mengundang daya tarik mereka yang berbakat cemerlang untuk ke Inggris dan tetap menjadi Inggris sebagai pemimpin global," kata Green.
Dengan demikian, para migran yang melamar untuk katagori Tier 1 Exceptional Talent tidak perlu surat sponsor dari perekrut di Inggris, namun harus ada rekomendasi dari salah satu badan berkompeten yang telah disebutkan di atas. Bila sudah ada rekomendasi, maka pelamar akan dipermudah untuk imigrasi ke Inggris.
Mereka yang diterima dalam skema Tier 1 Exceptional Talent pada awalnya akan dijamin tinggal di Inggris selama tiga tahun dan empat bulan. Para imigran berbakat itu kemudian diberi kesempatan untuk mengajukan perpanjangan izin tinggal hingga dua tahun. Izin menetap akan diberikan bila sudah tinggal di Inggris selama lima tahun.
Prosedur dan informasi selanjutnya mengenai skema khusus itu bisa dilihat dengan membuka tautan ini. (eh)
Kombes Gidion: Penganiayaan Senior kepada Junior Taruna STIP Dianggap Tradisi
Kepolisian menetapkan seorang mahasiswa senior dari Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) berinisial TRS (21) sebagai tersangka kasus penganiayaan, terhadap mahasiswa STIP
