Prancis Larang Burqa, Inggris yang Untung

Dua wanita mengenakan cadar (niqab) berjalan di Kairo, Mesir.
Sumber :
  • AP Photo/Amr Nabil

VIVAnews - Larangan memakai burqa yang berlaku di Prancis sejak April tahun ini ternyata memberi keuntungan untuk para pemilik usaha di Inggris. Pendapatan mereka meningkat beberapa kali lipat akibat jumlah turis yang melonjak, terutama dari Timur Tengah.

Dilansir dari Daily Mail pada Selasa, 26 Juli 2011, toko-toko kenamaan Inggris seperti Selfidges dan Liberty, mengalami kenaikan pengunjung asing sejumlah 40 hingga 45 persen. Para pengunjung asal Timur Tengah mengatakan mereka merasa lebih diterima di Inggris, karena di Prancis mereka dikenakan denda sebesar 150 euro (sekitar Rp.1,8 juta) bila mengenakan burqa di depan umum.

Para turis asing ini rata-rata merogoh kocek sekitar 1800 poundsterling (sekitar Rp.25 juta) untuk belanja. Hal ini kontras dengan rakyat Inggris yang rata-rata hanya menghabiskan sekitar 120 poundsterling (sekitar Rp.1,6 juta) sekali belanja.

Beberapa minggu terakhir ini bulan ini, diperkirakan jumlah turis asing asal Timur Tengah akan semakin meningkat karena sudah akan memasuki bulan Ramadhan. Rencana perhelatan Olimpiade tahun depan dan melemahnya nilai tukar poundsterling diduga turut menaikkan angka kedatangan turis. Penjualan diperkirakan bisa mencapai 200 juta poundsterling (sekitar Rp. 2,7 triliun).

"Saat saya sedang berada di kota ini April lalu, terlihat jelas bahwa apa yang terjadi di Prancis memiliki efek. Mereka melihat London sebagai kota yang ramah, cantik, dan bisa mengakomodasi mereka," kata Jace Tyrell dari New West End Company, yang membawahi toko Liberty. Ia juga mengatakan, turis dari Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, dan negara Timur Tengah lainnya terlihat memenuhi toko-tokonya.

Kate Brindley, salah satu agen Liberty, menyatakan hal yang kurang lebih sama. "Ada peningkatan turis yang sangat besar di toko-toko, terutama dari negara-negara Timur Tengah dan China. Hal ini mungkin diakibatkan oleh publikasi pra-Olimpiade di London, juga melemahnya nilai tukar poundsterling."

Pergolakan yang terjadi di bagian utara Afrika dan beberapa tujuan wisata tradisional para turis selama ini diduga turut mengalihkan tujuan mereka ke Inggris Raya. Rencananya, Kamis besok, Selfridge dan Harrods akan mulai menjual koleksi Natal mereka untuk meraup keuntungan dari para turis yang berbelanja keperluan Natal lebih awal. (eh)

5 Fakta Menarik Jelang Duel Everton vs Liverpool di Premier League
Pj Gubernur Sumut, Hassanudin.(dok Pemprov Sumut)

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Kejuaraan North Sumatera Amateur Open (NSAO) 2024, kembali digelar oleh Persatuan Golf Indonesia (PGI) Sumut. Peserta berasal dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina,

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024