- AP
VIVAnews - Kementerian Luar Negeri Inggris mengimbau warganya yang berlibur maupun bekerja di Dubai untuk tidak makan, minum, atau merokok di depan umum di bulan Ramadan. Hukuman bui menanti bagi para pelanggarnya.
Dilansir dari harian The Guardian, Senin, 1 Agustus 2011, dalam peraturaan baru yang dibuat menyambut bulan Ramadan yang jatuh pada hari ini, para pelanggar ketentuan tersebut akan ditahan. Semua harus mematuhi peraturan, tak terkecuali anak kecil, wanita hamil, serta wanita menyusui. Bagi para pelanggar non Muslim, polisi akan memberi peringatan sekali sebelum ditahan.
Dalam peraturan tersebut, disinggung pula mengenai adab berpakaian. Di Dubai, tidak diperkenankan menggunakan pakaian minim, dan peraturan tersebut akan lebih dipertegas pada bulan Ramadan.
Menurut laporan 'British Behaviour Abroad' yang memuat perilaku warga Inggris di 20 negara, turis asal negara ini adalah adalah yang terbanyak melanggar ketentuan semacam ini di Dubai dibanding turis dari negara lain.
"Kemungkinan pelanggaran terjadi karena adat dan hukum Dubai sangat berbeda dengan yang berlaku di Inggris. Akan ada penalti serius bagi yang melakukan hal-hal yang mungkin tidak dianggap ilegal di Inggris," kata Kemlu Inggris.
Asosiasi Agen Perjalanan Inggris (ABTA) mengimbau warga Inggris yang ingin melakukan perjalanan ke Dubai terlebih dahulu mempelajari aturan tersebut.
Sementara itu, hotel-hotel berbintang di Dubai berupaya agar tamu asing di hotel mereka tetap dapat mematuhi peraturan. Hotel milik The Jumeirah Group misalnya, menerbitkan sebuah buklet tuntunan berperilaku selama bulan Ramadan untuk tamu non Muslim. Grup ini mengaku buklet panduan ini memang rutin diterbitkan setiap Ramadan. (umi)
Jubir Jelaskan Maksud Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan
Baru-baru ini ramai dibicarakan soal Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang mengingatkan Prabowo untuk tak membawa orang toxic di Pemerintah
