Di Tengah Tarawih, Granat Melayang di Suriah

Demonstran anti rezim Suriah di kota Daraa.
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Bentrokan antara pasukan keamanan dan tentara pemberontak terus terjadi di Suriah. Letupan granat dan tembakan terdengar di tengah solat tarawih warga di kota Hama, kejadian serupa juga dilaporkan terjadi di Damaskus.

Dilansir dari laman CNN, Selasa, 2 Agustus 2011, jumlah korban tewas akibat bentrok di Suriah diperkirakan sudah mencapai angka 130 orang. Korban terbanyak berasal dari kota Hama, yang dikuasai pemberontak oposisi anti Presiden Bashar Al-Assad sejak Juni.

Tank dan tentara terus terlibat baku tembak di jalan-jalan saat warga Muslim Suriah sedang sholat tarawih. Menurut salah seorang warga, granat terus meledak setiap sepuluh detik di Hama. Sementara itu, bentrokan juga terjadi di distrik Erbin, Damaskus, setelah tarawih.

"Mobil petugas dan truk pickup dengan senapan mesin memasuki Erbin sekitar tengah malam, dan mereka berkumpul terlebih dahulu sebelum menyebar ke jalan-jalan dan mulai menembaki orang-orang," kata salah seorang saksi mata.

Rumah sakit yang ada di Damaskus pun tidak luput dari serangan. Warga yang takut keluar rumah terpaksa menguburkan jenazah kerabat mereka di pekarangan rumah.

Insiden di tengah bulan Ramadan ini tidak ayal memicu kecaman dari beberapa negara. Salah satunya dari Turki. Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu, mengaitkan serangan ke Hama saat Ramadan merupakan sesuatu yang sangat salah, baik untuk rakyat Suriah, Muslim, dan dunia.

Sementara Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, mendesak DK PBB untuk segera turun tangan guna mengakhiri kekerasan. Amerika Serikat melalui Menteri Luar Negerinya, Hillary Clinton, menyerukan pada dunia untuk berada di belakang rakyat Suriah selama masa kritis ini. (eh)

Detik-detik Pengemudi Zenix Lawan Arah di BSD, Diingatkan Malah Marah
Dok. Istimewa

Nilai Demokrasi Mau Luntur, Front Penyelemat Demokrasi Ikut Ajukan Amicus Curiae ke MK

Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi, ikut mengajukan amicus curiae atau sahabat pengadilan, ke Mahkamah Konstitusi. Pengajuan ini menyusul beberapa tokoh sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024