Inggris Dibayangi Bentrokan Rasial

Kerusuhan di Tottenham , London , Inggris
Sumber :
  • AP Photo/PA, Lewis Whyld

VIVAnews - Tiga pemuda keturunan Arab tewas di Birmingham, Inggris, setelah ditabrak lari seorang pria. Insiden ini dikhawatirkan dapat memicu bentrokan rasial di tengah situasi keamanan Inggris yang sedang diamuk kerusuhan.  

Hidup dengan Kepala Menempel Selama 62 Tahun, Kembar Siam Tertua di Dunia Tutup Usia

Ayah salah seorang korban, Tariq Jahan, tampil di depan media dan meminta warga untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi. "Saya kehilangan anak saya. Kulit hitam, Asia, kulit putih, kita hidup di komunitas yang sama. Kenapa kita harus saling bunuh? Kenapa kita lakukan ini?" kata Jahan. "Pulanglah kalian ke rumah masing-masing." 

Haroon Jahan, 21; Shahzad Ali, 30; and Abdul Musavir, 30; dilaporkan tewas pada Selasa malam, 9 Agustus 2011, setelah ditabrak ketika sedang berjaga di pemukiman Windson Green. Mobil berkecepatan 80 km/jam tersebut langsung kabur setelah menabrak ketiga pemuda itu.

Menurut Daily Mail, Kamis, 11 Agustus 2011, pelaku adalah warga kulit hitam berusia 32 tahun dan telah ditangkap oleh polisi. Belum diketahui apa motif tindakannya tersebut.

Nikita Mirzani Ngaku Dapat Kekerasan dari Mantan, Psikolog Bilang Begini

Semalam, pasca insiden maut itu, sepasukan polisi langsung berjaga di lokasi, mengantisipasi merebaknya kekhawatiran baru akan pecah perang antar etnis di Inggris. Situasi di pemukiman multi etnis tersebut tegang. Ratusan warga Muslim turun ke jalan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah mereka. 

Ketiga pemuda malang itu, seperti warga lainnya di pemukiman tersebut, sedang bertugas patroli malam untuk menjaga lingkungan mereka dari para penjarah. Mereka melindungi masjid, gereja, dan kuil, serta terkhusus melindungi toko-toko warga setempat.
7 Warna Bola Mata Paling Langka di Dunia, Hanya 2 Persen Populasi yang Punya

Sebelum insiden itu terjadi, warga mengaku melihat sekelompok pemuda dari geng kulit hitam bergerombol di pemukiman mereka, membakar mobil, dan berteriak-teriak.  

Sepupu korban, Ali Hussain, mengatakan geng preman itu utamanya mengincar toko-toko milik orang Asia untuk dijarah. Dia khawatir anggota geng pemuda Asia di pemukiman tersebut akan melancarkan aksi pembalasan. (kd)

Presiden Iran Ebrahim Raisi dan komandan militernya

Iran Punya Aturan Serangan Baru Untuk Negaranya

Presiden Iran memperingatkan bahwa 'langkah sekecil apa pun' yang dilancarkan ke negaranya, maka akan langsung menimbulkan respons yang "keras" dari militernya. 

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024