- AP Photo/PA, Lewis Whyld
VIVAnews - Tiga pemuda keturunan Arab tewas di Birmingham, Inggris, setelah ditabrak lari seorang pria. Insiden ini dikhawatirkan dapat memicu bentrokan rasial di tengah situasi keamanan Inggris yang sedang diamuk kerusuhan.
Ayah salah seorang korban, Tariq Jahan, tampil di depan media dan meminta warga untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi. "Saya kehilangan anak saya. Kulit hitam, Asia, kulit putih, kita hidup di komunitas yang sama. Kenapa kita harus saling bunuh? Kenapa kita lakukan ini?" kata Jahan. "Pulanglah kalian ke rumah masing-masing."
Haroon Jahan, 21; Shahzad Ali, 30; and Abdul Musavir, 30; dilaporkan tewas pada Selasa malam, 9 Agustus 2011, setelah ditabrak ketika sedang berjaga di pemukiman Windson Green. Mobil berkecepatan 80 km/jam tersebut langsung kabur setelah menabrak ketiga pemuda itu.
Menurut Daily Mail, Kamis, 11 Agustus 2011, pelaku adalah warga kulit hitam berusia 32 tahun dan telah ditangkap oleh polisi. Belum diketahui apa motif tindakannya tersebut.
Semalam, pasca insiden maut itu, sepasukan polisi langsung berjaga di lokasi, mengantisipasi merebaknya kekhawatiran baru akan pecah perang antar etnis di Inggris. Situasi di pemukiman multi etnis tersebut tegang. Ratusan warga Muslim turun ke jalan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah mereka.
Sebelum insiden itu terjadi, warga mengaku melihat sekelompok pemuda dari geng kulit hitam bergerombol di pemukiman mereka, membakar mobil, dan berteriak-teriak.
Sepupu korban, Ali Hussain, mengatakan geng preman itu utamanya mengincar toko-toko milik orang Asia untuk dijarah. Dia khawatir anggota geng pemuda Asia di pemukiman tersebut akan melancarkan aksi pembalasan. (kd)