Popularitas Menurun, PM Jepang Akan Mundur

PM Jepang, Naoto Kan, Maret 2011
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan, mengumumkan rencananya untuk mengundurkan diri setelah dua undang-undang (UU) pasca bencana disahkan parlemen. Kan mengatakan bahwa pengunduran dirinya sesuai dengan janjinya beberapa bulan lalu.

Menurut laman CNN, Rabu, 10 Agustus 2011, diperkirakan Kan akan mundur dari posisinya pada akhir Agustus tahun ini. "Ketika dua undang-undang tersebut disahkan oleh parlemen Diet, saya akan melakukan apa yang telah saya katakan sebelumnya," ujar Kan di hadapan rapat Majelis Rendah Jepang, merujuk kepada pengunduran dirinya.

Dua UU pasca bencana gempa dan tsunami tersebut adalah UU bantuan defisit obligasi dan UU promosi energi baru. Kan mengatakan bahwa kedua UU ini akan mendorong kebijakan rekonstruksi daerah bencana yang dicanangnya. Pengunduran diri akhir Agustus dilakukan Kan agar tidak ada kekosongan kepemimpinan saat mengawal pengesahan UU ini.

Rencana pengunduran dirinya ini menyusul popularitasnya yang menurun karena dianggap lambat dalam pemulihan bencana dan menghadapi resiko radiasi nuklir. Partai Kan, Partai Demokrat, tidak dapat menanggung resiko kekalahan di pemilu berikutnya akibat Kan. Akhirnya, partai ini mendorong Kan untuk turun dari jabatannya.

Salah satu anggota kabinet Kan mengatakan pengunduran diri Kan nantinya tidak akan mengubah kebijakan energi Jepang. "Pemerintah saat ini sedang dalam masa transisi, tapi semua orang sepakat bahwa kebijakan nuklir adalah yang paling mendesak untuk ditangani," ujar Goshi Hosono, menteri negara yang menangani krisis nuklir. (eh)

Erick Thohir: Generasi Emas Timnas Indonesia Terus Ciptakan Sejarah Baru
Syifa Hadju

Hubungan dengan Rizky Nazar Diduga Retak Lantaran Orang Ketiga, Instagram Syifa Hadju Diserbu

Sejak kabar itu viral, banyak warganet yang memberi perhatian kepada Syifa Hadju. Mereka ramai-ramai memenuhi kolom komentar.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024