Inggris Pertimbangkan Blokir Jejaring Sosial

Kerusuhan di Tottenham , London , Inggris
Sumber :
  • AP Photo/PA, Lewis Whyld

VIVAnews - Tragedi kerusuhan yang melanda hampir di seluruh Inggris sejak awal pekan ini, membuat pemerintah negara Inggris Raya mencari tahu apakah makin meluasnya kerusuhan juga disebabkan jejaring sosial. Pemerintah Inggris kemudian mempertimbangkan, apakah sensor pada jejaring sosial dapat membantu mencegah agar kejadian tak meluas.

Namun, Perdana Menteri David Cameron tak merinci secara detail. Dia hanya menyampaikan kepada Parlemen bahwa sore ini pemerintah sedang mencari tahu apakah mereka dapat menghentikan orang-orang yang menggunakan jejaring sosial untuk memprovokasi kerusuhan.

"Semua orang yang menonton tindakan-tindakan mengerikan akan terjebak dalam pemikiran, apakah pelaku kerusuhan ini terorganisir melalui jejaring sosial," kata David Cameron, seperti dilansir dalam situs Forbes, Kamis malam, 11 Agustus 2011.

"Era kebebasan informasi dapat digunakan untuk kebaikan. Tapi ini juga dapat digunakan untuk menyakiti," tambahnya.

David mengatakan pemerintah konservatif yang berkuasa telah bekerja sama dengan polisi, intelijen dan pelaku industri di bidang teknologi informasi, untuk melihat apakah menghentikan orang-orang berkomunikasi melalui situs jejaring sosial sebagai langkah yang tepat.

"Ketika kita tahu bahwa mereka merencanakan kekerasan, kerusuhan dan kejahatan," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa Mei, yang juga memimpin institusi kepolisian di Inggris, juga dijadwalkan bertemu dengan perwakilan Facebook, Twitter dan BlackBerry dalam beberapa minggu mendatang. Mereka akan diundang untuk membahas tanggung jawab jejaring sosial jika mereka digunakan sebagai alat untuk menyulut kerusuhan.

Perwakilan BlacBerry sendiri telah datang beberapa hari lalu setelah muncul kabar bahwa para pelaku kerusuhan menyebarkan berita tentang target kerusuhan dengan menggunakan layanan pesan BlackBerry Messanger (BBM).

Anggota Parlemen yang menjadi perwakilan Tottenham, David Lammy, menyatakan kerusuhan pertama dimulai akibat menyebarkan pesan BBM tersebut. Dia menginginkan layanan harus dihentikan saat ini.

Warga Iran Kini Dapat Kembali Berangkat Umrah Setelah 9 Tahun, Hal Ini Jadi Penyebabnya
Ilustrasi kanker serviks.

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

Ibu hamil memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit kanker dan infeksi virus.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024