Kamboja Diminta Stop Kirim PRT ke Malaysia

Sejumlah tenaga kerja wanita asal Indonesia yang terlantar di Arab Saudi beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA/SAPTONO

VIVAnews -Pemerintah Kamboja diminta segera menghentikan pengiriman pekerja rumah tangga (PRT) ke Malaysia. Hal ini demi keselamatan pekerja mereka sendiri, menyusul banyaknya kasus penyiksaan bahkan pembunuhan para majikan Negeri Jiran.

Dilansir laman Associated Press, Jumat, 12 Agustus 2011, hal ini disampaikan oleh lembaga perlindungan pekerja Malaysia, Tenaganita, kepada Kedutaan Besar Kamboja di Kuala Lumpur. Seruan ini disampaikan setelah terjadi kasus pembunuhan misterius seorang PRT wanita asal Kamboja di Malaysia.

Menurut laporan kepolisian Diraja Malaysia, pekerja itu mengalami penyiksaan fisik oleh majikannya, kepala wanita malang itu juga digunduli. Direktur Tenaganita, Irene Fernandez, mengatakan ini bukanlah kasus satu-satunya yang menimpa pekerja asal Kamboja.

Dia mengatakan organisasinya telah menampung 41 pekerja Kamboja selama enam bulan terakhir. Semua PRT ini melarikan diri akibat tak kuat disiksa, dan tidak dibayar oleh majikannya. "Hari ini, para pekerja negara lain mengalami penyiksaan, dan penghapusan hak-hak mereka. Pekerja Kamboja mengalami kerja paksa dalam praktek perbudakan modern di Malaysia," ujar Irene.

Irene menjelaskan, dari ke 41 orang yang ditampungnya berada di bawah umur 21 tahun, termuda 15 tahun. Padahal, hukum Malaysia melarang pekerja di bawah umur 22 tahun.

5 Fakta Mengerikan Timnas Indonesia Usai Singkirkan Korea Selatan di Piala Asia U-23

"Kita berbicara soal pekerja anak di sini. Para gadis muda miskin diincar oleh para calo yang memalsukan usia mereka di paspor," kata Irene.

Mereka semua mengaku dipaksa kerja keras melampaui jam kerja dan tanpa diberi libur. Setengah dari PRT ini mengaku sering disiksa, sementara satu dari lima PRT mengaku mengalami pelecehan seksual.

Irene mengatakan para pekerja ini akan pulang ke tanah air setelah Tenaganita menyelesaikan permasalahan hukum, berupa kompensasi dan gaji dari para majikan mereka. Tenaganita menyerukan Kamboja menghentikan pengiriman PRT sampai undang-undang pekerja yang lebih ketat di Malaysia rampung.

Terdapat lebih dari 50.000 PRT Kamboja di Malaysia, termasuk 30.000 yang datang pada tahun ini saja. Pekerja asal Kamboja menjadi incaran Malaysia setelah Indonesia membatasi pengiriman pekerja pada 2009, menyusul banyaknya kasus penyiksaan TKI. Dilaporkan, lebih dari 200.000 pekerja Indonesia bekerja di Malaysia.

Terpopuler: Harga Bekas dan Pajak Tahunan Avanza Veloz, 2 Mobil Keren Mazda di China
Gedung Kampus UNU Gorontalo. (Foto: UNU Gorontalo).

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo, Amir Halid kini terus berlanjut dan belasan korbannya sudah melapor ke Polisi.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024