Suriah Kerahkan Tank Tumpas Gerakan Oposisi

Demonstran di Siprus membakar poster Presiden Suriah, Bashar Assad
Sumber :
  • AP Photo/Petros Karadjias

VIVAnews - Presiden Suriah Bashar al-Assad menginstruksikan militer untuk mengerahkan tank-tank ke kota-kota yang didiami oleh gerakan pro demokrasi. Sedikitnya tiga orang tewas dalam aksi penumpasan brutal yang dilakukan oleh rezim berkuasa Suriah.

Putusan MK Bersifat Final, Prof Niam: Kontestasi Telah Usai, Saatnya Bersatu

Serangan paling parah terjadi di kota Latakia di mana ribuan massa menuntut kemunduran al-Assad. Sekitar 20 tank dan pasukan bersenjata menyerang massa oposisi di distrik el-Ramel.

Seperti dikutip dari situs Guardian, rentetan tembakan dan ledakan bom juga terdengar di wilayah Slaibeh, Latakia. Kelompok aktivis Komite Koordinasi Lokal dan Pengawasan Suriah melaporkan dua orang tewas tertembak dalam aksi tersebut. 

Video Anak Kecil Mengendarai Sepeda Motor, Ada Risiko Hukumnya

Anggota-anggota agen keamanan Suriah dan pasukan bersenjata pro-pemerintah Shabiha, memasuki kota Qusair yang terletak di perbatasan Lebanon, serta beberapa desa di dekatnya, dan menangkapi para penduduk. Bahkan, dikabarkan satu orang meninggal dalam peristiwa baku tembak itu.

Tidak hanya itu, tentara juga menggelar operasi di daerah Hawla dan Taldaw yang terletak di Provinsi Homs tengah, dan mengerahkan tank-tank ke daerah itu. Laporan kelompok aktivis menyatakan bahwa 10 orang mengalami luka-luka dalam pertempuran di kota Sarmin. 

Usai Nasdem, Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sambangi Cak Imin di Markas PKB

Selama ini, wilayah al-Ramel dan Qusair di Latakia memang menjadi basis bagi para pemrotes rezim al-Assad, sejak aksi protes menentang pemerintah berkuasa, pecah pada Maret lalu. 

Operasi militer itu tidak cuma melukai dan menewaskan warga di daerah itu. Banyak di antara penduduk, terutama perempuan dan anak kecil, mengungsi ke daerah-daerah yang lebih aman.

Sementara  itu, puluhan ribu orang di seluruh Suriah turun dalam aksi protes menentang pemerintah pada Jumat pekan lalu, menyerukan kematian Assad. 

Setelah salat Jumat, massa turun ke jalan, sambil menghindari peluru-peluru dari para sniper yang mengancam mereka dari atap-atap gedung. 

Seruan kematian bagi Assad merupakan bukti bahwa gerakan oposisi memang telah mengalami ekskalasi sejak awal protes, yang awalnya hanya menginginkan adanya reformasi. 

Menurut kelompok HAM setempat, setelah lima bulan berselang, rezim Assad sedikitnya telah menghabisi nyawa 1.700 rakyat sipil. Sementara itu, pemerintah Suriah menyebut pembunuhan itu sebagai aksi penumpasan kelompok gang dan kriminal dalam negeri. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya