Mutu Sarjana Inggris Menurun

Polisi Inggris berjibaku dengan mahasiswa dalam demonstrasi di London
Sumber :
  • AP Photo/Kirsty Wigglesworth

VIVAnews - Gelar yang diperoleh jutaan lulusan sekolah, bahkan perguruan tinggi di Inggris seolah sia-sia karena belum juga mendapatkan pekerjaan. Penelitian terbaru menunjukkan, ketidakmampuan mendapat pekerjaan ini disebabkan kurangnya kemampuan dasar yang dimiliki para lulusan.

Berita mengejutkan ini termuat dalam laporan yang dirilis Kamar Dagang Inggris, seperti dilansir dari harian Daily Mail pada 17 Agustus 2011. Dalam laporan yang sama disebutkan bahwa para pemilik usaha, terutama usaha kecil, frustasi karena para pelamar pekerjaan tidak memenuhi kualifikasi yang mereka tetapkan.

"Terlalu banyak orang yang lulus dengan memperoleh gelar dari jurusan yang kurang serius," kata laporan tersebut. "Pada umumnya, orang-orang muda ini  kurang mahir dalam angka dan penelitian, kurang memiliki fokus, dan memiliki bahasa Inggris tertulis yang buruk."

Para pemilik usaha juga menyebutkan, hal-hal lain yang mereka nilai kurang dari para lulusan adalah kecepatan berpikir serta kemampuan interpersonal. Oleh sebab itu, mereka kini jadi jauh lebih hati-hati dalam menyeleksi pelamar.

"Ada ketidakcocokan antara permintaan tenaga kerja dengan sumber daya yang tersedia. Banyak usaha yang tidak menemukan lulusan sekolah, bahkan sarjana, dengan kemampuan yang tepat," kata Adam Marshall, Direktur Kebijakan Kamar Dagang Inggris.

Hal ini, menurutnya, sangat disayangkan karena pemerintah Inggris sudah melipatgandakan kucuran dana untuk anggaran pendidikan. Nyatanya peningkatan dari 35.8 miliar poundsterling (Rp501 triliun) menjadi 71 miliar poundsterling (Rp994 triliun) malah menurunkan kualitas pendidikan Inggris.

Seorang juru bicara Departemen Pendidikan Inggris mengaminkan pendapat para pemilik usaha. "Kami juga merasa bahwa banyak orang muda yang menyelesaikan sekolah mereka dan mendapatkan gelar tanpa memiliki kemampuan yang memadai -terutama dalam matematika dan Bahasa Inggris," katanya. "Kualifikasi yang bagus dalam kedua bidang ini adalah yang paling dicari para pemilik usaha. Itu sebabnya kami memprioritaskan keduanya." (eh)

Terima Kunjungan LBBP Jepang, Menaker Berharap Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Jepang Meningkat
Bintang Emon dan Istri, Alca Octaviani

Gak Nyangka, Istri Bintang Emon Dinyatakan Positif Narkoba

Kabar ini lantas membuat Bintang Emon keheranan karena sang istri belum lama ini mendapatkan rekomendasi obat dari seorang apoteker.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024