Legenda Fashion, Coco Chanel Intel Nazi?

Coc Chanel
Sumber :
  • AP

VIVAnews - Berawal dari idenya merancang topi trim kecil di tahun 1910, nama Gabrielle Bonheur Chanel alias Coco Chanel berkibar. Rancangannya yang revolusioner dan inovasinya membuat parfum Chanel No. 5 membuat dia ditasbihkan sebagai legenda fashion dunia. Meski telah meninggal dunia tahun 1971 silam, merek Channel tetap bercokol di papan atas dunia mode hingga kini.

Namun, baru-baru ini berita tak sedap terdengar. Coco Chanel: yang namanya abadi mewakili keanggunan mode Prancis, pengusaha cerdas, dan sosok yang mampu melawan kemiskinan di masa lalunya, diduga adalah mata-mata Nazi.

Adalah sebuah buku yang ditulis sejarawan Amerika Serikat yang menetap di Prancis mengungkapkan, Chanel tak hanya punya hubungan asmara dengan aristokrat dan mata-mata Jerman saat perang, namun ia sendiri adalah agen organisasi intelijen militer Jerman, Abwehr. Dia juga dituduh anti Semit yang fanatik.

Soal loyalitas Chanel pada negaranya selama Perang Dunia II telah lama jadi desas-desus. Namun, buku berjudul, "Sleeping with the Enemy: Coco Chanel's Secret War" jauh melampaui dugaan tersebut. Buku itu mengklaim mengutip bukti dokumen yang dikumpulkan dari seluruh dunia.

Penulisnya, Hal Vaughan (84), mantan veteran Perang Dunia II dan jurnalis mengklaim, buku tersebut adalah buah dari kerja kerasnya selama lebih dari empat tahun.

Peran Coco Chanel, dia menambahkan, ditemukan secara tak sengaja. "Saya sedang mencari sesuatu yang lain dan menemukan dokumen yang mengatakan Chanel adalah agen Nazi. Nama samarannya adalah Westminster," kata Vaughan pada Associated Press. Awalnya, ia mengaku tak percaya temuannya.

Namun, penelusuran dokumen di sejumlah tempat seperti AS, London, Berlin, dan Roma, ia menemukan dokumen yang sama. "Tak hanya satu, bahkan 20, 30, 40 arsip meyakinkan soal Chanel dan kekasihnya, Baron Hans Gunther von Dincklage -- yang adalah mata-mata profesional Abwehr," kata Vaughan.

Selama Perang Dunia II, Chanel tinggal bersama  von Dincklage, perwira gagah yang usianya 12 tahun lebih muda di Ritz Hotel Paris yang saat itu di bawah kontrol Nazi.

Buku karya Vaughan juga menuduh Chanel direkrut pada 1940. Setahun kemudian, dia pergi ke Spanyol untuk menjalankan misi mata-mata -- dengan imbalan Nazi membebaskan keponakannya dari kamp tawanan. Ia juga pergi ke Berlin atas perintah seorang jenderal SS.

Chanel juga dituduh memanfaatkan aturan Jerman untuk mengambil alih kontrol distribusi parfum Chanel dari keluarga Yahudi, Wertheimer yang turut andil membuat Chanel No 5 mendunia. Pihak Chanel membantah klaim itu.

Setelah perang, Chanel pernah ditangkap. Namun, konon ia bebas dengan campur tangan Perdana Menteri Inggris saat itu, Winston Churchill. Ia lalu lari ke Swiss.

Mengapa informasi ini baru diungkap sekarang? "Banyak orang di dunia tak ingin sosok ikonik Gabrielle Coco Chanel, idola besar Prancis, hancur," kata Vaughan.

Buku yang diterbitkan di AS Selasa lalu telah mengacak-acak Prancis -- do mana industri barang mewah adalah pilar ekonomi dan Chanel adalah 'permatanya' yang telah dikenal luas di seluruh dunia.

Rumah Mode Chanel langsung bereaksi menanggapi isu serius itu. "Ada lebih dari 57 buku tentang Gabrielle Chanel. Kami mendorong Anda untuk membaca beberapa di antaranya lebih serius." (umi)

Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool
VIVA Militer: Serangan rudal Iran menghantam pangkalan udara militer Israel

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Serangan mengejutkan dari Iran sebagai balasan terhadap Israel yang menyerang pangkalan militer Iran di Damaskus, Suriah, membuat dunia terkejut sekaligus meningkatkan es

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024