- US Senate
VIVAnews - Senator dari Amerika Serikat, Jim Webb, menyadari bahwa tingginya utang yang harus ditanggung negaranya saat ini tak lepas dari pembiayaan perang di Irak dan Afganistan. Kedua perang itu sebenarnya tidak masuk anggaran, namun akhirnya justru membebani negara sehingga berdampak pada utang yang membengkak.
Penilaian itu dilontarkan Webb dalam kunjungannya di Jakarta, 19 Agustus 2011. Webb saat ini menjabat sebagai Ketua Subkomite Urusan Asia Timur dan Pasifik dalam Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS. Dia juga menjabat sebagai ketua Subkomite Personalia di Komite Angkatan Bersenjata Senat.
Menjawab pertanyaan VIVAnews dalam diskusi dengan sejumlah jurnalis, Webb mengatakan bahwa dua medan tempur yang harus dilakoni sekaligus oleh AS telah menimbulkan biaya yang besar dan pada akhirnya turut membuat utang Negeri Paman Sam meningkat.
"Tingkat utang nasional kami sangat besar karena perang di Irak dan Afganistan tidak dianggarkan, tidak masuk dalam anggaran. Ongkos kedua perang itu dibiayai melalui pos darurat khusus, yang nilainya di atas anggaran," kata Webb.
AS memulai kampanye militer di Afganistan tak lama setelah serangan teroris 11 September 2001. Lalu pada dua tahun kemudian, AS mengirim pasukan ke Irak untuk menggulingkan Saddam Hussein. Kini, AS tengah sibuk memulangkan pasukannya dari dua medan tempur itu saat masih berjuang keras pulih dari resesi ekonomi.
Menurut Webb, biaya yang ditanggung AS di Irak dan Afganistan mencapai setidaknya US$3,4 triliun. "Sebagai dampaknya, beban itu mengarah kepada naiknya utang nasional. Kami tahu kami harus lebih disiplin dalam sistem yang telah ditetapkan. Namun saya yakin AS mampu mengatasi masalah itu," kata Webb.
Kongres beberapa pekan lalu mendukung proposal pemerintah AS untuk menaikkan batas utang maksimum sebesar US$2,4 triliun. Utang maksimum AS saat ini sebesar US$14,3 triliun, sehingga dengan demikian batas ini naik jadi U$16,5 triliun. Menurut stasiun berita BBC, utang AS pada 2011 bisa mencapai US$15,5 triliun.
Namun, sesuai desakan Partai Republik yang menguasai DPR, pemerintah harus menghemat pengeluaran anggaran sebesar US$2,3 triliun untuk jangka waktu sepuluh tahun. Pos-pos mana saja yang harus dihemat akan dibahas oleh suatu komisi khusus, yang akan memberi rekomendasi akhir tahun ini. (umi)
Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel
Serangan mengejutkan dari Iran sebagai balasan terhadap Israel yang menyerang pangkalan militer Iran di Damaskus, Suriah, membuat dunia terkejut sekaligus meningkatkan es
