- tribune.com.pk
VIVAnews - Bersamaan dengan masuk ke Ibukota Libya, Tripoli, para pemberontak mengklaim telah menangkap putra Muammar Khadafi, Saif al-Islam. Gumal Gamaty, perwakilan dari pemberontak Dewan Transisi Nasional, menjamin tidak akan ada pertumpahan darah di Tripoli.
"Tidak akan ada pembunuhan massa," katanya kepada Sky News, Minggu 21 Agustus 2011 malam.
Gamaty menyatakan, rejim Khadafi akan jatuh. Duta Besar Libya untuk Perserikatan Bangsa-bangsa, Ibrahim Dabbashi, yang kini berpihak pada pemberontak menyatakan, "Ini bukan permulaan dari akhir, ini adalah akhir," katanya.
Dia mengatakan kepada BBC bahwa Khadafi bisa "digantikan" pejabat pemberontak "dalam beberapa jam."
Para pemberontak dilaporkan jurnalis the Associated Press telah melangkah maju satu setengah mil di Lapangan Hijau di mana pendukung Khadafi telah berkumpul untuk mendukung pemimpinnya. Para pemberontak meneriakkan Khafadi untuk "pergi sekarang" untuk menyelamatkan rakyat dari penderitaan.
Sementara itu kantor Perdana Menteri Inggris menyatakan "akhir telah dekat bagi Khadafi. Dia telah melakukan kejahatan atas rakyat Libya dan sekarang dia harus pergi untukĀ mencegah penderitaan lebih lanjut bagi rakyatnya."
Sementara itu Juru Bicara Kementerian Penerangan Libya, Moussa Ibrahim, berkukuh menyatakan pendukung Khadafi akan berdiri dan terus berjuang tanpa takut. (sj)