Iran Bangun Instalasi Nuklir Bawah Tanah

Instalasi reaktor nuklir Bushehr, Iran, yang diserang oleh virus.
Sumber :
  • Bagher Nasir/AP

VIVAnews - Pemerintah Iran memindahkan centrifuge pengayaan nuklir mereka ke fasilitas baru yang terletak di bunker bawah tanah. Langkah ini dilakukan untuk menghindari resiko serangan udara yang dilakukan oleh musuh-musuh Iran.

Hal ini disampaikan oleh wakil Presiden sekaligus kepala program nuklir Iran, Fereidoun Abbasi, dilansir dari kantor berita Press TV, Senin 23 Agustus 2011. Dia mengatakan bahwa saat ini para ahli telah mulai memindahkan centrifuge dari fasilitas nuklir Natanz ke fasilitas nuklir baru, Fordo.

"Pemindahan centrifuge dari Natanz ke Fordo tengah dilakukan dengan pengawasan penuh dan sesuai dengan standar," kata Abbasi.

Abbasi mengatakan saat ini fasilitas nuklir Fordo hampir rampung. Beberapa centrifuge yang berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke reaktor pengaya uranium dilaporkan telah dikirim ke fasilitas ini.

Siap Bersaing, Jakarta Livin Mandiri Umumkan Daftar Pemain Tim Putri di Proliga 2024

Fasilitas pengaya nuklir Fordo terletak di bawah tanah di pegunungan provinsi Qom. Instalasi ini adalah kedua terbesar setelah Natanz. Abbasi mengatakan instalasi Fordo dibangun untuk meningkatkan proses pengayaan uranium hingga 20 persen. Namun, produksi masih akan dilakukan di Natanz sampai instalasi Fordo benar-benar siap.

"Para ahli kami bekerja keras mempersiapkan fasilitas Fordo, yang terletak di dalam gunung untuk melindunginya dari serangan," kata Abbasi.

Puslabfor Polri Selidiki Kasus Kebakaran Maut Toko Frame Mampang

Langkah Iran ini tidak ayal menimbulkan kecurigaan dari negara-negara penentang program nuklir mereka. Senin, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Victoria Nuland mengatakan bahwa tidak ada alasan yang jelas mengapa Iran perlu menambah pengayaan uraniumnya hingga 20 persen.

"Iran juga telah gagal memenuhi kewajibannya untuk menghentikan aktivitas pengayaan uraniumnya hingga 3,5 persen. Sebanyak 20 persen tambahan uranium lagi jelas semakin menambah kecurigaan komunitas internasional akan niat di balik proyek ini," kata Nuland.

Program nuklir Iran dikecam oleh beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat. Mereka mengatakan Iran berpotensi membuat senjata nuklir dengan instalasi tersebut. Namun, pemerintahan Mahmoud Ahmadinejad membantah hal ini dan mengatakan nuklir mereka untuk keperluan pembangkit tenaga dan medis.

Mangkir dari Pemeriksaan, KPK Bakal Panggil Lagi Gus Muhdlor Pekan Depan
Ilustrasi kredit

Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet

Smart Finance mengumumkan kolaborasinya dengan Credit Bureau Indonesia (CBI) yang menawarkan produk skor dan laporan kredit yang komprehensif dan inovatif.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024