- AP Photo
VIVAnews - Moammad Khadafi tampaknya kian terjepit. Setelah menguasai ibukota Tripoli, kini pasukan oposisi merangsek masuk ke kompleks yang dihuni Presiden Libya itu. Pasukan oposisi itu merangsek masuk saat terjadi pertempuran sengit dengan pasukan pendukung Khadafi.
Seperti dilansir Al Jazeera, pemberontak dilaporkan telah memasuki kompleks tersebut melalui salah satu pintu gerbang. "Sangat jelas bahwa ada pertempuran besar dalam kompleks itu," kata James Bays dari Al Jazeera, melaporkan dari Tripoli, Selasa 23 Agustus 2011.
Selain di kompleks itu, pertempuran masih terus terjadi di sejumlah wilayah ibukota. Asap abu-abu tampak mengepul di daerah al-Bab Azizya. Suara ledakan juga kerap terdengar hingga luar kompleks.
Di daerah Al Mansoura juga terjadi bentrok antara pasukan Khadafi dan pemberontak. Bentrok itu terjadi setelah pasukan pemberontak merangsek menuju jantung kota.
Dalam bentrokan itu, kata Bays, pasukan Khadafi bersembunyi di kantong-kantong yang dianggap masih memiliki kekuatan. Salah satunya adalah di kompleks Khadafi.
Pasukan Khadafi melawan pasukan pemberontak dengan menggunakan senjata berat seperti, mortir dan peluru yang ditembakan ke arah Green Square, yang sebelumnya oleh pasukan pemberontak telah diganti namanya menjadi Lapangan Martir.
Penggantian nama ini untuk menunjukkan bahwa wilayah itu berada di tangan pasukan oposisi.
Hingga kini keberadaan pimpinan Libya belum diketahui. "Pertempuran ini tentu belum berakhir. Kota ini pada ujung pisau," kata Bays.
Dalam pertempuran itu, pesawat NATO juga tampak terbang sangat rendah di atas kompleks milik Khadafi.
Dengan sangat mengejutkan, putra Khadafi, Saif al Islam muncul di al-Mansoura pada Selasa pagi watu setempat untuk membantah klaim yang mengatakan dia telah ditangkap oleh pasukan pemberontak.
Sementara itu, pada Senin lalu kepala oposisi pemerintahan Libya National Transitional Council (NTC) mengumumkan akhir kekuasaan Khadafi. Namun, sekembalinya Saif -- tokoh berpengaruh dan dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional -- telah menimbulkan keraguan oleh pimpinan NTC mengenai lengsernya kekuasaan Khadafi.
"Sekarang kita melihat tuduhan, keraguan, dan kebingungan," kata Jacky Rowland Benghazi dari Al Jazeera yang melaporkan dari Tripoli.
Kedatangan Saif ini, membuat NTC akan berusaha keras untuk memperkuat pasukan agar para pemberontak dapat menguasai Tripoli.