- AP Photo/David Karp
VIVAnews - Mantan direktur pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn (DSK) kembali menghirup udara bebas pada Selasa, 23 Agustus 2011. Ia dibebaskan karena gugatan atas dirinya dicabut setelah kredibilitas penggugat dipertanyakan.
Dilansir dari kantor berita Associated Press, Rabu 24 Agustus 2011, Strauss-Kahn tiba di pengadilan New York, Amerika Serikat, bersama istrinya menggunakan mobil yang dikawal pasukan bermotor. Setibanya disana, ia disambut oleh para demonstran yang membawa spanduk bertuliskan 'DSK memperlakukan wanita seperti alat' dan 'Adili pelakunya, bukan korbannya' sambil meneriakkan yel-yel yang terdengar hingga ke dalam ruang sidang.
Sidang yang berlangsung selama dua jam itu berakhir dengan ketuk palu hakim yang memutuskan bahwa Strauss-Kahn bebas. Ia dan istri lantas meninggalkan ruang pengadilan tanpa bicara sepatah katapun, namun mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyebut kasusnya sebagai mimpi buruk untuk dirinya dan keluarganya.
"Saya ingin berterima kasih pada semua kawan di Prancis dan AS yang percaya bahwa saya tak bersalah, juga ribuan orang yang telah mendukung saya. Terima kasih terbesar juga saya sampaikan untuk istri saya yang setia menemani saya melewati semua ini," kata Strauss-Kahn dalam pernyataan tersebut.
Korbannya, Nafissatou Diallo, yang berasal dari Guinea mengklaim bahwa Strauss-Kahn berusaha memperkosanya di kamar sebuah hotel mewah di Manhattan, AS, pada 14 Mei lalu. Pria berusia 62 tahun itu lantas dikenai tuduhan pelecehan seksual, percobaan perkosaan, dan sempat ditahan selama seminggu sebelum akhirnya dijadikan tahanan rumah.
Bukti-bukti yang dibawa Diallo ke pengadilan cukup menguatkan posisinya sebagai penggugat. Namun posisinya melemah saat para jaksa menemukan fakta-fakta yang membuat kredibiltas dan identitas wanita 33 tahun itu dipertanyakan. Apalagi saat ditemukan bahwa keterangannya yang diberikan pada penyidik sering berubah-ubah.
Pengacara Diallo, Kenneth Thompson, mengaku kecewa dengan dihentikannya kasus ini. "Tak ada seorang priapun yang memiliki hak melecehkan wanita, tak peduli seberapa besar uang dan pengaruh yang dimilikinya," keluhnya.
Akibat peristiwa ini, karir Strauss-Kahn di bidang perbankan hancur. Posisinya sebagai Direktur Pelaksana IMF langsung digusur. Karir politik Strauss-Kahn juga setali tiga uang. Dia yang sebelumnya digadang sebagai calon kuat Presiden Prancis berikutnya menggantikan Nicolas Sarkozy, harus kembali mengumpulkan dukungan dari awal.
Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng
Penggemar drama Korea bersiaplah untuk menyambut kehadiran dua bintang top dalam sebuah kisah sejarah yang menggugah. Gong Yoo dan Song Hye Kyo, dua nama besar di Korea.
