Atiyah, Gembong Al-Qaeda yang Dibunuh CIA

Atiyah Abdul Rahman (Al-Qaeda)
Sumber :
  • Associated Press

VIVAnews - Atiyah Abdul Rahman, gembong kelompok teroris Al-Qaeda sepeninggal Osama bin Laden, tewas. Ia diduga terbunuh saat pesawat tanpa awak milik CIA memborbardir Desa Machi Khel, kawasan Waziristan, barat laut Pakistan, pada 22 Agustus lalu.

Perannya di organisasi AL-Qaeda tidak sembarangan. Menurut laman The Washington Post, analisis intelijen pada bulan Juni 2006 menunjukkan bahwa Atiyah punya peran penting. Buktinya, dia menulis surat panjang kepada Abu Musab Al-Zarqawi, pejuang dari tanah Yordania, yang menjalankan sayap Al-Qaeda di Irak.

Bertanggal 11 Desember 2005, surat itu mengritik Zarqawi karena mengasingkan kelompok pemberontak yang menjadi saingan mereka sekaligus menyerang kaum Syiah. Ia memperingatkan Zarqawi bahwa posisinya terancam jika ia tetap menggunakan cara itu.

Atiyah bergabung dengan Al-Qaeda pada awal 1990an dan bertempur di Afghanistan. Pada tahun 1993, ia pindah ke Aljazair dan ditunjuk sebagai penyambung lidah Al-Qaeda dengan para pemberontak Aljazair yang tengah berseteru dengan pemerintahan militer di masa perang saudara.

Namun, ia justru dihempaskan ke dalam tahanan oleh jaringan pemberontak Aljazair, Kelompok Muslim Bersenjata (GIA). Berada di balik jeruji besi, ia diancam akan ditembak mati.

Lima bulan dalam kurungan, ia dan tahanan Libya lainnya berhasil melarikan diri. Tak sampai di situ, mereka juga memutuskan meninggalkan negara itu.

Atiyah akhirnya kembali ke Afghanistan dan Al-Qaeda dan memimpin organisasi itu pasca peristiwa 11 September di AS pada tahun 2001. Selain bertugas sebagai penghubung utama antara kelompok Al-Qaeda di Irak dan jaringan di Iran, ia kembali ke Aljazair dan mendukung keberadaan Al-Qaeda di negara itu.

Kali ini, ia berhasil. Ia menjadi pembuka jalan bagi kerja sama antara Al-Qaeda dan Kelompok Salafi bagi Syiar dan Pertempuran (GSPC).

Pada bulan September 2006, Al-Qaeda mengumumkan kemitraan secara formal dengan GSPC. Pada bulan Januari, kelompok itu bersalin nama menjadi Al-Qaeda Maghribi Islam (AQMI).

Karena sepak-terjangnya, pemerintah AS sempat memberikan iming-iming sebesar US$1 juta bagi siapa pun yang mampu memberitahukan keberadaannya.

Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT
Ilustrasi Kelebihan dari Investasi Properti.

Beli Properti Bisa untuk Rumah Tinggal Sekaligus Investasi Jangka Panjang

Membeli properti, baik rumah atau pun tanah merupakan salah satu keputusan finansial terbesar dalam hidup seseorang dan memiliki potensi sebagai investasi jangka panjang

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024