Libya Tolak Pengerahan Pasukan PBB

Warga Libya merayakan jatuhnya Tripoli ke tangan pemberontak.
Sumber :
  • AP Photo/Alexandre Meneghini

VIVAnews - Pemerintahan sementara Libya yang dipimpin Dewan Transisi Nasional (NTC), yang anti rezim Muammar Khadafi, menolak ide pengerahan pasukan internasional di wilayah mereka. Kendati selama ini didukung serangan udara NATO, NTC menyatakan Libya tidak perlu bantuan keamanan dari luar, termasuk dari PBB.

"Ini jelas bahwa masyarakat Libya menghindari keterlibatan militer PBB atau yang lain," kata perwakilan PBB di negara itu, Ian Martin, seperti dikutip stasiun berita BBC, 31 Agustus 2011. 

Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa

Sebelumnya, pimpinan NTC menegaskan bahwa bangsa mereka tidak butuh bantuan pihak luar untuk memulihkan keamanan di Libya setelah penggulingan rezim Khadafi. Keberadaan Khadafi dan keluarganya belum diketahui setelah pasukan pemberontak pimpinan NTC berhasil menduduki Ibukota Tripoli pekan lalu. Didukung masyarakat internasional, NTC kini berupaya membentuk pemerintahan sementara.

Menurut Martin, penolakan pemerintahan sementara Libya terhadap keterlibatan militer internasional menjadi tantangan terbesar bagi PBB untuk membantu Libya mempersiapkan pemerintahan yang demokratis pasca rezim Khadafi. Karenanya, PBB sangat berharap bisa terlibat dalam menjaga keamanan nasional.

"Mari kita lihat, tidak ada tidak ada kehidupan pemilu yang tersisa, tidak ada mesin pemilihan, tidak ada komisi pemilihan, tidak ada partai politik, tidak ada masyarakat sipil yang mandiri, media independen pun hanya muncul di timur dalam beberapa kali," kata Martin.

Deputi Perwakilan Tetap Libya untuk PBB, Ibrahim Dabbashi, mengatakan kepada BBC bahwa situasi di Libya unik. "Mereka (PBB) membuka kemungkinan untuk menempatkan penjaga perdamaian di Libya, tetapi pada kenyataannya krisis Libya adalah sebuah kasus khusus."

"Ini bukan perang sipil, ini juga bukan konflik antara dua partai politik, tapi ini adalah kasus orang-orang yang membela diri melawan kediktatoran," kata Dabbashi.

Istri Ungkap Kondisi Terkini Parto Patrio Usai Jalani Operasi

Terlepas kondisi keamanan yang terjadi, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, menyatakan bahwa Libya membutuhkan aksi kemanusiaan darurat. Negara itu membutuhkan stok obat-obatan dan makanan, dan air bersih. "Diperkirakan 60 persen populasi Tripoli hidup tanpa air dan sanitasi yang baik," katanya.

Ultimatum

2 Debt Collector yang Hendak Ambil Paksa Mobil Polisi di Palembang Jadi Tersangka

Kabar ini muncul seiring dengan rencana NTC, yang selama ini dikenal sebagai kubu pemberontak, untuk menyerbu basis pendukung Khadafi di Kota Sirte. Mereka memberi tenggat waktu hingga Sabtu esok bagi pasukan pro Khadafi untuk meletakkan senjata dan menyerah bila tidak ingin diserang.

Juru bicara Khadafi, Ibrahim Moussa, tegas mengatakan bahwa kubunya tak akan peduli dengan ultimatum kaum pemberontak. "Tidak ada bangsa terhormat yang mau menerima ultimatum dari gerombolan bersenjata," kata Moussa kepada kantor berita Associated Press.

Tak mau menyerah, Khadafi justru menawarkan untuk mengirim anaknya, Saadi, melakukan negosiasi dengan kaum pemberontak demi membentuk pemerintahan transisi.

Ilustrasi madu

Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni

Perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024