Mantan CEO Yahoo: Dewan Direksi Bodoh

Carol Bartz
Sumber :
  • AP Photo/Paul Sakuma, file

VIVAnews - Mantan CEO Yahoo, Carol Bartz, membantah dirinya dipecat karena tidak mampu memimpin. Menurut Bartz, pemecatan atas dirinya justru karena dewan direksi tidak ingin disebut bodoh.

Penilaian itu disampaikan Bartz saat diwawancara stasiun berita CNN, 8 September 2011. Dia mengatakan dewan direksi Yahoo telah kehilangan muka di mata investor karena menggagalkan rencana Microsoft mengambilalih perusahaan tersebut pada 2008.

Akibat peristiwa ini, ujar Bartz, pimpinan Yahoo ketakutan disebut sebagai dewan direksi terburuk di Amerika Serikat. Setelah sebelumnya memecat Jerry Yang, salah satu pendiri Yahoo, mereka memecat Bartz yang baru bekerja selama 30 bulan dan belum habis masa kontraknya.

"Mereka mencoba meningkatkan keuntungan, walaupun mereka tahu tidak akan memperolehnya sampai tahun 2012. Sekarang mereka ingin menunjukkan bahwa mereka tidak sebodoh yang orang kira," kata Bartz.

Dalam wawancara tersebut, Bartz juga menceritakan cara Chairman Yahoo, Roy Bostock, memecatnya melalui telepon. Bartz mengatakan Bostock hanya membacakan surat pernyataan pengacara perihal pemecatan dirinya, yang telah dipersiapkan.

"Saya bilang ke dia 'Roy, sepertinya kau membaca naskah, kenapa kau tidak punya nyali untuk berbicara sendiri?'," kata Bartz.

Dihardik seperti itu, lanjut Bartz, Bostock tidak peduli dan meneruskan pembacaannya. Setelah Bostock selesai membacanya, Bartz berkata, "Saya kira kau bisa lebih berkelas."

Yusril Sebut Gugatan 03 Buat Adegium 'Vox Populi Vox Dei' Kehilangan Makna

Pemecatan Bostock justru membuat lega beberapa pemegang saham Yahoo. Mereka menganggap Yahoo di bawah kepemimpinan Bartz tidak mampu bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Daniel Loeb, pemegang 5,1 persen saham Yahoo bahkan mengatakan dewan direksi terlambat memecat Bartz.

"Sekarang terbukti dewan komisaris salah menilai ketika mempekerjakan Carol Bartz sebagai CEO Yahoo. Kami tidak mengerti mengapa baru sekarang dia dipecat, padahal kinerjanya sudah menurun sejak dua setengah tahun yang lalu," ujar Loeb, dikutip dari laman harian The Los Angels Times.

Presiden Joko Widodo.

Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mau berkomentar namanya disebut-sebut dalam sidang gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024