Palestina Sulit Jadi Anggota PBB

Demonstrasi memperingati hari Nakba
Sumber :
  • AP Photo / Oded Balilty

VIVAnews - Palestina memiliki beberapa kendala yang membuat jalan untuk memperoleh keanggotaan penuh PBB jadi berliku. Selain sikap plin-plan Amerika Serikat, konflik internal negeri itu juga diduga turut menjadi penyebab.

"Palestina sudah memperoleh dukungan dari dunia internasional, namun ada beberapa masalah dalam negeri yang harus diselesaikan terlebih dahulu," kata Mahfudz Siddiq, anggota Komisi I DPR RI, dalam acara diskusi 'Negara Palestina dan PBB' di Jakarta, Rabu 14 September 2011.

Masalah tersebut di antaranya adalah pertikaian Hamas-Fatah, serta pengesahan pemimpin Palestina baru yang dipimpin langsung oleh rakyat.

Padahal, Mahfudz menyebutkan, Palestina sebenarnya tak perlu khawatir mengenai dukungan. “Negara-negara anggota OKI, Liga Arab, Uni Afrika, serta Gerakan Non Blok sudah menyatakan dukungan untuk negara yang telah lama bertikai dengan Israel ini,” ucapnya.

Selain itu, masalah juga ada di Dewan Keamanan PBB yang masih belum bulat satu suara. “Prancis dan Jerman sudah menyatakan menolak Palestina dalam keanggotaan PBB. Inggris menyatakan masih akan menunggu sampai detik terakhir, sementara AS baru akan menjatuhkan veto setelah ‘semua masalah’ selesai,” ucap Mahfudz.

"Jika nantinya Majelis Umum PBB memberi tanggapan positif sementara Dewan Keamanan PBB memberi tanggapan negatif mengenai keanggotaan Palestina, negara itu tetap akan memperoleh status sebagai negara non-member,” ucap Mahfudz. “Palestina akan berdampingan dengan Kosovo, Taiwan, dan Vatikan," tambahnya.

Palestina sendiri rupanya sudah mulai kehilangan kepercayaan pada AS, yang mengubah kata-katanya setelah mengadakan pertemuan dengan pihak Israel. Masalah hak veto ini diyakini merupakan sebuah pertaruhan besar bagi Obama.

Namun Mahfudz yakin, ke depannya, Palestina memiliki prospek bagus. “Yang perlu dilakukan hanya mencari momentum terbaik untuk mewujudkannya,” ucapnya.

Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?
Anthony Sinisuka Ginting melawan Viktor Axelsen di Thomas Cup

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Thomas Cup dan Uber Cup merupakan salah satu kompetisi bulutangkis bergengsi di dunia dengan menggunakan sistem beregu putra dan putri.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024