Amerika Ancam Veto, Palestina Maju Terus

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas
Sumber :
  • AP Photo/Muhammed Muheisen

VIVAnews - Pemerintah Palestina tetap akan maju menuntut pengakuan dan mencalonkan diri sebagai anggota tetap PBB pada Sidang Umum pekan depan. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengaku tidak gentar akan ancaman veto Amerika Serikat di Dewan Keamanan.

Dalam pidatonya yang disiarkan di televisi nasional, Jumat 16 September 2011, Abbas mengatakan bahwa Barack Obama telah menyalahi pernyataannya sendiri jika tetap mengajukan veto. Tahun lalu, ujar Abbas, Obama pernah berharap akan terbentuknya negara Palestina merdeka dan bergabung dengan PBB.

"Obama sendiri yang mengatakan ingin melihat negara Palestina merdeka pada September tahun ini," kata Abbas, dilansir The Guardian.

Abbas mengatakan pemerintahnya akan terus maju dan tidak akan tunduk pada tekanan AS dan sekutunya. Dia mengatakan Palestina akan menuntut pengakuan kedaulatan negara berdasarkan garis perbatasan 4 Juni 1967 dengan Yerulasem Timur sebagai ibukotanya.

Pemerintah AS menentang rencana tersebut dengan mengatakan pengakuan kedaulatan akan memberikan harapan palsu yang berrbahaya bagi stabilitas di kawasan. Untuk menjadi anggota PBB, Palestina harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Keamanan. AS sebagai anggota tetap, mengancam akan mengeluarkan veto.

Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya

"Kami akan tetap ke Dewan Keamanan. Dunia telah menunjukkan simpatinya pada aspirasi rakyat Palestina," kata Abbas.

"Dengan pengakuan ini, Israel tidak bisa lagi mengatakan mereka berada di daerah sengketa. Nyatanya mereka kini berada di daerah pendudukan," lanjutnya.

Duta Besar AS untuk PBB, Susan Rice, mengatakan Palestina telah salah perhitungan dalam mengambil langkah ini. Dia mengatakan bahwa pengakuan PBB tidak akan membawa mereka kepada kemerdekaan sejati dan situasi di lapangan tidak akan berubah.

"Tidak akan ada kedaulatan, tidak akan ada lebih banyak makanan yang dihidangkan. Jurang pemisah yang lebar antara harapan dan realita ini sangat berbahaya," kata Rice, seperti dilansir BBC.

Rice juga mengatakan langkah ini akan membuat Palestina semakin enggan melakukan perundingan damai dengan Israel. Namun, hal ini dibantah Abbas yang mengatakan pengakuan dan keanggotaan di PBB tidak akan merusak rencana perundingan.

"Kami akan berunding untuk hal lain. Tapi terlebih dulu kami butuh keanggotaan penuh PBB. Sejak beberapa tahun terakhir, kami telah menunjukkan kesiapan untuk ambil bagian pada perundingan. Tapi Israel yang merusaknya dengan kembali membangun pemukiman," kata Abbas.

Gedung Kejaksaan Agung

Komjak Soroti Penanganan Kasus Dugaan Korupsi Emas di Kejaksaan

Komisi Kejaksaan RI mendorong Tim Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung agar menuntaskan penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi terka

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024