- CNBC
VIVAnews - Kepolisian China menggerebek sebuah pabrik pembuat batu bata di provinsi Henan, China, yang diduga memperbudak penderita keterbelakangan mental (Tuna grahita). Mereka kerap diperlakukan seperti binatang dan ditempatkan di sebuah kamar yang mengenaskan.
Seperti diberitakan oleh stasiun televisi Henan, Minggu 18 September 2011, polisi menemukan sedikitnya 30 orang penderita tuna grahita pada pabrik yang terletak di kota Zhengzhou dan Zumadian. Pemilik pabrik beserta tujuh orang lainnya dinyatakan sebagai tersangka.
Pekerja malang tersebut ditemukan di sebuah kamar kecil kotor dengan aroma pesing air seni yang menyengat. Menurut laporan di harian Nanfang, mereka melakukan kerja paksa setiap harinya di pabrik batu bata yang bertemperatur tinggi. Mereka kerap dipukuli dan diancam. Mereka juga ditemukan dalam keadaan kekurangan makanan dan tidur.
Menurut laporan kepolisian Henan, sebagian besar para pekerja tuna grahita ini adalah korban perdagangan manusia. Mereka dibeli dengan harga 300-500 yuan (Rp500-700 ribu). Sebagian lainnya, ujar polisi, diculik atau diperalat agar mau bekerja tanpa diupah. Kebanyakan dari mereka berasal dari kawasan miskin di Henan.
Kasus serupa sebelumnya pernah terjadi tahun lalu, saat pasangan suami isteri asal provinsi Sichuan dilaporkan menculik para tuna grahita, melatihnya dan menyewakannya kepada mandor-mandor konstruksi bangunan.
Kasus perbudakan tercatat juga terjadi di banyak provinsi di China, di antaranya Xinjiang, Hunan dan Guangdong. Ditemukan 137 tuna grahita yang diperbudak selama 17 tahun. Salah satu sumber kepolisian mengatakan perbudakan ini bukan hal baru di China. Menurutnya, dalam 20 tahun terakhir sudah tercatat beberapa kasus, terutama di wilayah Sichuan.
3 Cara Bikin Pasangan Happy di atas Ranjang dan Gak Bosen Sama Kamu
Studi yang dilakukan oleh Gottman Institute menyebut bahwa melakukan ciuman selama lebih dari enam detik dengan pasangan juga bisa meningkatkan gairah di atas ranjang.
