- VIVAnews/Indrani Putri
VIVAnews - Tahun ini sebanyak 162 mahasiswa Indonesia penerima beasiswa pemerintah Jepang atau Mombukagabusho akan berangkat ke negeri Matahari Terbit untuk melanjutkan studi mereka. Sebelumnya telah ada 48 mahasiswa yang sudah terlebih dahulu berangkat pada April lalu.
"Saya dengar mendapatkan beasiswa Mombukagabusho bukanlah perkara mudah. Untuk itu, saya mengucapkan selamat untuk para penerima beasiswa yang akan berangkat tahun ini," kata Duta Besar Jepang Yoshinori Katori dalam acara pemberangkatan penerima beasiswa Mombukagabusho 2010 di Jakarta, Rabu 21 September 2011.
Dalam pidatonya, Katori juga mengharapkan para mahasiswa bisa kerasan di Jepang, yang saat ini sedang berusaha bangkit lagi setelah hantaman tsunami 11 Maret lalu.
Derry Aplianta, salah satu penerima beasiswa program pasca sarjana Hubungan Internasional di Ritsumeikan Daigaku, Kyoto, mengamini harapan Dubes Katori. Pria yang bekerja di Kementerian Luar Negeri RI ini mengaku memilih melanjutkan pendidikannya ke Jepang karena alasan pekerjaan.
"Pekerjaan saya berkaitan dengan hubungan negara anggota ASEAN dan Jepang. Saya melihat peranan penting Jepang sebagai mediator dan partner yang baik dalam penelitian saya, dan hal inilah yang membuat saya mendaftar seleksi beasiswa," imbuh alumni Hubungan Internasional Universitas Indonesia ini.
Lain lagi cerita Heny Hidayati, salah satu penerima beasiswa diklat guru. Alasannya mengikuti seleksi beasiswa Mombukagabusho adalah karena latar belakangnya sebagai mahasiswi fakultas Jepang, dan profesinya sebagai pengajar bahasa Jepang di SMP Dirgantara Tangerang.
"Saya harap apa yang saya dapat dari diklat ini nantinya bisa diterapkan untuk mengingkatkan pengajaran bahasa Jepang di sekolah saya, juga untuk mengasah kemampuan berbahasa Jepang saya," kata Heny.
Baik Derry ataupun Heny mengaku tidak memiliki kiat khusus untuk memenangkan beasiswa. Yang penting, kata mereka, adalah semua syarat pendaftaran dan kelengkapan dokumen telah dipenuhi.
Penerima beasiswa Mombukagabusho setiap tahunnya dibagi dalam dua kali keberangkatan yaitu pada bulan April dan Oktober. Untuk bulan Oktober tahun ini, dari Indonesia tercatat 83 mahasiswa pasca sarjana, 7 mahasiswa studi Jepang, 9 peserta diklat guru pendidikan dasar, 3 peserta program pemimpin muda, serta 12 penerima beasiswa untuk program "mahasiswa global 30".
Kementerian ESDM Ajak Masyarakat Konversi Motor BBM ke Listrik Gratis, Begini Caranya
Masyarakat pengguna kendaraan motor beroda dua yang berbahan bakar minyak (BBM) bisa melakukan konversi menjadi motor listrik secara gratis.
