Dijegal di PBB, Palestina Kecewa kepada Obama

Barack Obama pidato di Sidang Umum PBB
Sumber :
  • REUTERS/Jessica Rinaldi

VIVAnews - Di Sidang Tahunan Majelis Umum PBB, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menolak semua upaya Palestina menjadi anggota PBB. Pidato Obama itu menuai kekecewaan delegasi Palestina.

Dilansir dari stasiun berita Al Jazeera, pada pidatonya Rabu 21 September 2011, Obama mengatakan tidak ada jalan pintas untuk mengatasi konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Dia mengatakan perdamaian hanya akan tercipta melalui jalur dialog.

Obama menegaskan bahwa upaya di PBB akan sia-sia. Sebab, lanjutnya, kedua pihak harus terlebih dulu mencapai kata sepakat untuk damai. Dalam pidatonya, Obama mengatakan akan menjegal setiap upaya Palestina, termasuk dengan cara veto. Ini adalah bentuk komitmen AS pada keamanan di Israel.

"Palestina perlu hidup di negara mereka sendiri yang berdaulat. Visi mereka ini telah tertunda lama. Itulah sebabnya AS mengeluarkan waktu dan uang untuk membangun negara Palestina," kata Obama.

"Namun, komitmen AS terhadap keamanan Israel tidak tergoyahkan dan persahabatan kami tetap akan abadi," tegas Obama lagi.

Erick Thohir: Generasi Emas Timnas Indonesia Terus Ciptakan Sejarah Baru

Kontroversi

Yasser Abed Rabbo, sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengaku kecewa dengan isi pidato Obama. Mereka mengatakan Obama seharusnya mendukung kebebasan Palestina, seperti dia mendukung demokrasi dan kemerdekaan pada revolusi di Timur Tengah dan Afrika yang juga disampaikan pada pidatonya.

"Ada kontroversi yang besar antara mendukung revolusi di Arab untuk kebebasan dengan memerintahkan dimulainya kembali perundingan antara kami dengan Israel," kata Rabbo, dilansir dari Reuters.

"Padahal kami berharap Obama mengatakan kebebasan rakyat Palestina adalah kunci dari revolusi di Arab. Karena kebebasan harusnya meliputi semua wilayah," lanjutnya lagi.

Rabbo mengatakan bahwa perundingan akan lebih memiliki bobot dan sejajar jika dilakukan antara dua negara berdaulat. Oleh karena itulah, ujarnya, Palestina memperjuangkan kedaulatan di PBB untuk meningkatkan derajatnya di mata internasional.

"Kami di PBB menyerukan campur tangan aktif masyarakat internasional, termasuk AS, untuk memberikan dasar bagi perundingan yang serius dan pengakuan Palestina. Inilah waktunya kebijakan yang bertele-tele (masalah perdamaian) dan pencaplokan wilayah harus dihentikan," tegas Rabbo. (ren)

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Bogor, Bandung Jumat 26 April 2024
Syifa Hadju

Hubungan dengan Rizky Nazar Diduga Retak Lantaran Orang Ketiga, Instagram Syifa Hadju Diserbu

Sejak kabar itu viral, banyak warganet yang memberi perhatian kepada Syifa Hadju. Mereka ramai-ramai memenuhi kolom komentar.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024